Lihat ke Halaman Asli

Jansori Andesta

TERVERIFIKASI

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Lagi dan Lagi, Teriak Penjual Kursi

Diperbarui: 24 September 2016   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar www.bojonegorotimes.com

kursi... kursi...

begitu teriak penjual kursi
menawarkan dagangannya
pada pembeli
di setiap hajatan negeri
dengan merk dan harga bervariasi

"kursi-kursi yang hangat
dan empuk pasti
yang akan membuat pembeli jatuh hati
hingga akan sudi membeli
pun dengan penawaran harga tertinggi"

begitu bisik penjual pada dirinya sendiri
sambil berkipas
dengan lembar-lembar kepentingan
kelompok dan golongan
dengan tujuan yang sama, medapatkan kursi

kursi... kursi...

penjual kursi berteriak lagi
lebih tinggi dan tak akan berhenti
sebelum hajatan usai
hingga kursi dagangan laris dan habis dibeli
dengan harga yang disepakati pasti

"harga-harga yang teramat sangat tinggi
bahkan lebih tinggi
dari harga diri manusia di zaman ini
zaman yang penuh ketidakpastian
dan juga basa-basi"

bisik pengunjung yang duduk di tepian sekali
yang tiada berminat untuk membeli
entah tidak ada modal
entah memang tidak tertari sama sekali
tak ada yang tahu pasti

kursi... kursi...

lagi dan lagi, teriak penjual kursi
tak bosan-bosan tak henti-henti
sembari membagikan lembar-lembar promosi
yang berisikan rincian dari masing-masing kursi
dari yang terendah hingga tertinggi

Bengkulu, 24 September 2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline