Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Menahan Diri di Rumah Ketika Perjalanan Dibatalkan

Diperbarui: 3 April 2020   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

blog.reservasi.com

Apa yang ada di benak kita  saat perjalanan yang telah  kita rencanakan dengan sangat matang, tiba-tiba harus diundurkan atau harus dibatalkan?

Rencana  untuk  bisnis maupun pribadi pasti dimiliki oleh siapa pun.  Rencana itu ada yang telah dipersiapkan sejak satu, dua atau tiga bahkan enam bulan sebelumnya. 

Lalu, ketika tiba-tiba Covid-19 dan penyebarannya itu sedang menuju ke puncaknya,  pembatalan demi pembatalan  oleh penumpang dilakukan. Akibatnya jumlah penumpang KAI dan pesawat udara menurun drastis.

Mulai dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) atau yang dikenal dengan KAI, mulai membatalkan perjalanan 103 perjalanan  KA Jarak jauh mulai 2 April hingga 1 Mei 2020. Sehingga tiap hari turun dari 532 KA per hari jadi 429 KA per hari.     Alasan pembatalan adalah untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau penyakit COVID-19.

Pembatalan itu dilakukan secara bertahap, mulai 21 Maret 2020 (tahap 1),  26 Maret 2020 (tahap 2) dan 1 April  2020 (Tahap 3).  

Rincian KA yang dibatalkan dengan tahap 3 adalah 72 KA Jarak Jauh dan 31 KA Lokal , total 103 perjalanan KA.

Sisa perjalanan KA mulai 2 April hanya 429 KA , 182 KA Jarak jauh dan 247 KA Lokal.

Rata-rata yang dibatalkan untuk tujuan Cirebon, Bandung, Surabaya, Jogyakarta, Semarang, Kutoarjo.   Sebelum terjadi pembatalan dari pihak KAI,   pengurangan  penumpang yang membatalkan diri sebanyak 70%.

Bagi yang terkena pembatalan, penumpang dapat melakukan refund atau pengembalian bea tiket sebesar 100 persen di luar bea pesanan.

KAI tidak memberikan option untuk pengalihan untuk penumpang yang batal perjalannya ke KA lainnya.   Dianggapnya penumpang dapat melakukan pengalihan secara mandiri.

Memang pembatalan agak terkesan terburu-buru, KAI baru memberikan pengumumannya tanggal 25 Maret 2020,  tetapi fenomena kenaikan tingkat penyebaran Covid-19 ini sudah pada level yang mengkhawatirkan.  Oleh karena itu untuk mengurangi mutasi orang dari Jakarta ke daerah maupun dari daerah ke Jakarta,  lebih baik untuk mengurangi bahkan menutupnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline