Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Anak BM

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengenali Anak Berperilaku Menyimpang (BM)
Sebagai seorang guru/pembimbing, tentu harus bisa mengenali masing-masing karakter dari muridnya. Hal ini seakan tidak begitu penting, namun ini akan sangat menentukan dalam proses belajar dan mengajar murid dan guru.
Perilaku yang baik tentu akan membantu proses belajar mengajar, namun perilaku yang tidak baik tentu akan menghambat proses tersebut. Terlebih apabila seorang anak berperilaku menyimpang (BM), maka seorang guru ata pembimbing harus benar-benar memberi perhatian khusus terhadapnya.
Ada sejumlah istilah (penggambaran) yang digunakan untuk anak-anak ini, yaitu conduct-disordered(berperilaku menyimpang), attention-dificit disordered(ADD/kurang perhatian), socio-emotionalli disturbed(treganggu secara sosial dan emosional), hyperactive(hiperaktif). Istilah-istilah tersebut sering digunakan dalam istilah klinis, namun saya lebih suka menggunakan istilah BM karena dapat diterima oleh masyarakat luas.
Bill Rogers dalam bukunya Behaviour Recovery, menyatakan bahwa anak BM dapat diketahui apabila:
A. Terus-menerus memanggil guru dan berbicara diluar gilirannya;
B. Berguling-guling di lantai pada saat jam instruksi atau jam mendongeng;
C. Kegelisahan motorik (hiperaktif, keluyuran dari tempat duduk dan menjengkelkan orang lain, dan berayun-ayun terus-menerus pada kursinya);
C. Bersuara keras yang tidak wajar;
Terlalu sering berperilaku off-task (perilaku yang tidak sewajarnya di kelas), tidak memperhatikan guru, konsentrasi gampang (atau cepat) buyar.
Ciri-ciri di atas terdengar atau ada pada anak-anak BM, dan yang paling sering adalah “tidak menurut atau pembangkang. Memang aspek perilaku ini lebih sering menjadi alasan bagi perujukan dari pada masalah perilaku yang lain

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline