Lihat ke Halaman Asli

Vaksin Gratis Tidak Lama Kemudian Harga Pangan Naik

Diperbarui: 10 Juli 2021   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat pemerintah menerapkan vaksinasi, sebelumnya sih memang tidak dipaksa, artinya siapa yang mau saja. Tapi kebijakan pemerintah itu bagaikan pisau bermata dua, niatnya tidak mau melukai tapi tetap aja luka.

Bagaimana tidak, saat vaksinasi masyarakat memang bebas memilih. Ikut vaksinasi atau tidak, namun ada beberapa hal yang secara tidak langsung pemerintah memaksa untuk tetap melakukan vaksinasi. 

Bila bepergian keluar kota, akan ada razia untuk menunjukan surat keterangan atau sertifikat vaksinasi, sesampai kota tujuanpun oleh desa terdekat akan diminta sertifikat vaksinasi, akan mengurus apapun dikantor-kantor lembaga sudah ditanya surat vaksinasi, seolah-olah sertifikat vaksinasi ini adalah dokumen utama yang wajib dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

Jika demikian secara tidak langsung pemerintah memaksa, karena jika tidak punya sertifikat vaksinasi masyarakat tidak akan mendapat pelayanan oleh lembaga yang berkaitan. Bukankah ini sudah keterlaluan !!

Vaksin menambah kekebalan tubuh, bukan obat. Itupun kalau vaksin cocok dengan tubuh yang divaksin, bila tidak cocok akan mengakibatkan gejala seperti demam, sakit kepala, kelelahan, kaki bergetar, bahkan bisa sampai kelumpuhan dan kematian. Jadi kesimpulannya tidak semua orang cocok dengan vaksin. Oleh sebab itu dari kalangan kedokteran sendiri vaksin ini masih dalam perbincangan, karena jika dilihat dari resiko vaksin yang memang bisa menjadi masalah baru bagi tubuh.

Terutama untuk masyarakat ya, vaksin yang diedarkan secara geratis bukanlah vaksin yang berkualitas tinggi seperti yang digunakan oleh para pejabat tinggi.  Namanya juga geratis jadi jangan terlalu berharap tinggi bahwa pemerintah sudah tulus membantu. Perkiraan penulis, saat ini vaksin untuk masyarakat geratis tapi tidak lama kemudian akan ada kenaikan biaya pangan masyrakat, atau kenaikan pembayaran pajak atau biaya tambahan lainnya untuk memulihkan ekonomi negara. Ditunggu aja !!

Oh ya mengenai covid19 lumayan lama juga ya tinggal di Negara kita, sudah dua tahun bahkan akan memasuki usianya ke tiga tahun. Hmm sepertinya sebagian orang ada yang mengharapkan "corona virus" tetap tinggal dinegara kita, bagaimana tidak covid19 sudah menjadi bisnis, bahkan mungkin sudah ada yang kaya, dari situ bisa pergi naik haji, bangun rumah baru, beli mobil baru, barang mewah dari hasil usaha virus corona. Hehe

Untuk pro/kontra, bila ada kesalahan anlisa mohin kritik dan sarannya ya. Tinggalkan komentarmu dikolom komentar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline