Lihat ke Halaman Asli

Akhlis Purnomo

TERVERIFIKASI

Copywriter, editor, guru yoga

Tanpa Gelar Sarjana, Harapan Hidup Anda Bisa Turun

Diperbarui: 27 Maret 2021   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan remehkan gelar sarjana. (Foto: Wikimedia Commons)

MEMBACA judul di atas mungkin Anda yang sekarang bisa bertahan sampai usia senja tanpa gelar sarjana akan membantah mentah-mentah.

Tapi tunggu dulu bung, ini bukan pernyataan saya.

Ini adalah temuan ilmiah!

Selama 2010-2019 sebuah studi digelar di Negeri Paman Sam terkait angka harapan hidup di sana. Duo peneliti yang terlibat di sini ialah Anne Case dan Sir Angus Deaton (salah satu penerima Penghargaan Nobel) dari Princeton University di AS.

Mereka meneliti 48,9 juta sertifikat kematian di AS sejak 2010 dan mereka mengumpulkan data megenai usia, jenis kelamin, ras, etnis, pendidikan dan tahun kematian. Dengan banyaknya jumlah subjek seperti ini, tentu saja hasilnya diharapkan bisa lebih akurat.

Untuk menghitung tingkat kematian, mereka menelaah data populasi American Community Survey dan Current Population Surveys, lalu menyesuaikan metodologi penelitian karena ditemukan sejumlah data yang hilang atau kurang lengkap.

Simpulan akhirnya ialah mereka yang tak memiliki gelar sarjana atau tak pernah mengenyam pendidikan tinggi mengalami kesulitan untuk bertahan apalagi untuk membangun hidup yang sukses dan bermakna di negeri itu. Mereka menyatakan bahwa para warga AS tanpa gelar sarjana memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang mengantongi gelar S1. Dengan kata lain, tanpa gelar sarjana, seseorang lebih cepat meninggal.

Dan fakta di lapangan menunjukkan bahwa ketimpangan pendidikan ini masih sangat besar. Di AS saja, dua pertiga warganya masih belum punya gelar sarjana. 

Jadi bayangkan porsinya di negara kita Indonesia tercinta ini. Pastinya persentasenya jauh lebih besar.

Manfaat pendidikan tinggi sungguh nyata bagi kesejahteraan manusia. Dua peneliti tersebut menemukan bahwa manfaat ini bisa dirasakan setiap manusia tanpa memandang ras, suku, dan faktor lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline