Lihat ke Halaman Asli

Tersenyumlah

Diperbarui: 18 Oktober 2019   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sebongkah harapan dalam relung kasih sayang
terpercik rasa kagum berikan kesejukan
tak ingin berlama dalam kenal dan kenang
berharap aksara kehidupan sakralkan kesadaran

Sungguh di awal semakin menghujam
rasa-rasa menyentuh jiwa kesepian
di tengah malam engkau bangunkan kehidupan
dan ini menjadi tumpukan kenangan

Lalu aku bertanya
di manakah engkau sekarang?
surut bak ombak dan datang dengan perbedaan
cairkan suasana beku yang dinginkan harapan
tapi perlahan menghilang dengan sejuta kenangan
terlintas wajahmu di malam itu

Pulanglah

'kan kusiapkan buku karangan usang
meski tak bernilai uang
tapi bait-bait dalam kalimat malang
mengekalkan sejarah kehidupan dan keabadian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline