Lihat ke Halaman Asli

Wulan NurUmi

Hanya untuk bersenang senang

Mahasiswa FPIK UB Temukan Inovasi Produk Pelicin Pakaian Bebas Bahan Kimia Sintesis

Diperbarui: 27 September 2020   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penampilan merupakan hal yang penting, namun penampilan tanpa memperhatikan kesehatan adalah sesuatu yang harus dibenahi. Penggunaan produk pelicin pakaian yang menggunakan bahan kimia sintetis berdampak buruk bagi kulit dan pernapasan. Hal ini merupakan permasalahan yang kurang diperhatikan oleh masyarakat umum. 

"Belum banyak yang tahu, bahwa produk pelicin pakaian yang beredar di pasaran menggunakan bahan kimia sintesis yang ternyata memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan. Belum lagi para pelaku usaha laundry kini sudah sangat menjamur," kata salah satu tim Gumpita.

Hal tersebut memotivasi lima Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Diketuai oleh Izzah Linatul Khariroh bersama Gumpita Windy Distiyanti, Wulan Nur Umi Hani'ah, Rohmatul Azijah dan Brenda Salsabillah di bawah bimbingan dosen Muhammad Fakhri, SPi., MP., M. Sc., menemukan inovasi yang dinamakan KITOSPRAY.

KITOSPRAY merupakan inovasi pelicin pakaian kitosan anti mikrobial sebagai subtitusi Quartenary Ammonium Compound (QAC). Produk ini merupakan pelicin pakaian berbahan dasar karapas krustasea.

Kandungan kitosan hasil ekstrasi dari karapas krustasea diketahui dapat menggantikan bahan kimia sintesis Quartenary Ammonium Compound (QAC) pada produk pelicin pakaian. Kandungan flavonoid yang terkandung dalam kulit jeruk juga digunakan sebagai pengawet alami yang ramah lingkungan dan dapat berperan menggantikan formaldehyde. 

Rencana tahap berikutnya, tim KITOSPRAY akan bekerja sama dengan sejumlah pelaku usaha berbahan baku krustasea dan jeruk serta para pelaku bisnis laundry. Selain itu, penjualan secara online dengan memanfaatkan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas juga akan dilakukan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline