Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka Kepada Perancang Teror Bom Sarinah: "Kami Tidak Takut! "

Diperbarui: 15 Januari 2016   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kepada Tuan/Puan:

Tepat 24 jam setelah pengeboman #Sarinah, kami; saya dan warga lain baik yang ber KTP DKI maupun yg bekerja di Jakarta jantung negara Indonesia sudah kembali beraktifitas seperti sebelum pengeboman itu Anda rencanakan.

Malam tadi pukul 21 saya sengaja melemparkan diri menyusuri jalan sekitar BI-Sarinah Thamrin & pemandangan malamnya membuat saya tenang karena lalu linta macet seperti hari-hari biasa, sama sekali tidak ada tanda area tersebut sempah lumpuh total beberapa jam sebelumnya.

Dan pagi tadi Kereta Commuter Line tetap penuh sesak dengan teman2 urban yang mencari kehidupan di kota ini & itu lagi-lagi membuat saya senang dan tenang karena rencana kalian untuk membuat kami takut GAGAL TOTAL!!

Hati kami memang masih berduka kepada keluarga korban & mulut kami tak henti naikkan doa ke langit bagi para korban, tapi hidup harus terus berjalan.

Kalau Anda pikir kami akan menyerah pada ketakutak yang Anda sebar, maka catatlah ini: KAMI TIDAK TAKUT, KAMI BERANI!

Sebagai manusia yang lemah, kami memang takut mati, kami takut keluarga kami anak-anak kami, ayah ibu kami, adik kakak kami, paman bibi kami dan sahabat-sahabat kami mati atau terluka.

Tapi hidup harus terus berjalan. Karena kematian adalah sebuah keniscayaan bagi setiap.mahluk yang hidup.

Kami mungkin bukan orang yang salih yang setiap detik memuja lafaz Illahi atau membaca kitab suci atau bertelut duduk berdoa di depan altar suci, tapi kami punya cinta yang suci dan keyakinan yang hakiki bahwa Tuhan Maha Pengasih tidak butuh di bela oleh kami, lalu untuk apa kalian bersusah payah mencatut nama Tuhan dan berlagak menjadi pembela Tuhan dengan menyebar teror & memuntahkan amarah kalian lewat peluru-peluru yang kalian hambur ke udara??...

Sudahlah, akhiri saja imaji kalian yang sia-sia itu. Percuma tidak ada gunanya kalian menakut-nakuti kami. Kami terlalu kuat untuk di takuti dengan teror seperti itu.

Kami akan mengetuk pintu langit, semoga Dia sang Pencinta melembutkan hati kalian & mengampuni perbuatan nista kalian, karena kami juga sudah mengampuni kalian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline