Lihat ke Halaman Asli

Wiwin Zein

TERVERIFIKASI

Wisdom Lover

Lebaran, Siklus Tahunan nan Berkesan Itu Kini Tinggal Kenangan

Diperbarui: 16 April 2024   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi suasana lebaran (Sumber: kompas.com)

Lebaran merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Lebaran tidak hanya merupakan waktu untuk merayakan akhir bulan Ramadan, tapi juga merupakan waktu untuk menciptakan banyak momen nan berkesan tak terlupakan.

Menjelang lebaran, keluarga, kerabat, dan sanak famili yang tinggal berjauhan menyempatkan pulang demi merayakan momen lebaran. Semua hal dikesampingkan demi bisa berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.

Tak peduli jalanan macet dan lalu lintas padat. Tak peduli harus menempuh perjalanan yang jauh. Tak peduli harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Semua dilakukan demi bisa berlebaran dengan keluarga di kampung halaman.

Menjelang lebaran, suasana rumah penuh dengan aroma masakan khas lebaran, seperti opor, rendang, gulai, ketupat, kue-kue tradisional, dan lain-lain. Aroma masakan itu tidak akan bisa ditemukan di momen lain selain momen lebaran.

Menjelang lebaran, petokoan dan pusat-pusat perbelanjaan ramai dipenuhi orang-orang. Mereka berbelanja untuk berbagai kebutuhan lebaran, terutama pakaian dan kue-kue khas lebaran.

Menjelang lebaran, orang-orang sibuk bersih-bersih, menata, mengecat, bahkan mengganti bagian rumah yang kelihatan sudah rusak. Termasuk pula mengganti perabotan rumah tangga yang yang dianggap sudah cukup usang.

Menjelang lebaran, orang-orang berupaya menciptakan suasana yang ceria, penuh kehangatan, dan penuh semangat.  

Menjelang lebaran suara takbir bergema dan bergemuruh di setiap tempat, dari masjid-masjid atau dari mushola-mushola, serta langgar-langgar.

Di hari lebaran orang-orang nampak ceria dan bahagia. Mereka mengenakan baju lebaran dengan aneka model dan warna.

Di hari lebaran orang-orang saling bersalam-salaman. Baik dengan kerabat, tetangga, atau pun kolega. Orang-orang saling bersilaturhami dan saling bermaaf-maafan atas semua kesalahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline