Sebelum pelaksanaan Pilpres (Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden)2024, KPU RI (Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia) telah mengagendakan 5 kali debat bagi capres-cawapres. Hal itu sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 277.
Pelaksanaan debat capres-cawapres telah dilangsungkan sebanyak 4 kali. Debat pertama (capres) tanggal 12 Desember 2023 dengan tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
Debat Kedua (cawapres) tanggal 22 Desember 2023 dengan tema Ekonomi (Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Debat ketiga (capres) tanggal 7 Januari 2024 dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
Debat keempat (cawapres) tanggal 14 Januari 2024 dengan tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Malam ini, Minggu, 4 Februari 2024 merupakan debat capres kelima alias debat pamungkas. Sebab setelah ini tak ada debat lagi.
Debat kelima ini mengambil tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Bagi para capres-cawapres, debat yang diselenggarakan oleh KPU RI tersebut tentu sangat penting dan bermakna. Mereka bisa menyampaikan visi, misi, program, atau rencana yang akan dilakukan jika terpilih menjadi pemimpin tertinggi di negeri ini.
Selain itu debat bagi para capres-cawapres memiliki arti karena dengan debat mereka bisa meningkatkan popularitas dan elektabilitas, memperluas jaringan politik, meningkatkan pengaruh publik, meningkatkan kepercayaan publik, menggalang dukungan pemilih, meningkatkan kredibilitas, memperkuat posisi politik, dan lain-lain.
Nah, sekarang bagi rakyat sebagai calon pemilih. Apakah debat capres-cawapres ada manfaatnya? Tentu saja. Bagi rakyat, debat capres-cawapres juga ada manfaatnya.