Sekitar pukul 20.20 WIB kemarin malam ada notifikasi masuk dari kompas.com. Ternyata tentang kabar meninggalnya paranormal fenomenal Ki Gendeng Pamungkas. Dikabarkan Ki Gendeng meninggal pada pukul 15.00 WIB di Rumah Sakit Mulia Hati Pajajaran, Kota Bogor. Menurut pihak rumah sakit, Ki Gendeng meninggal karena komplikasi penyakit diabetes yang dideritanya, setelah dirawat sejak tanggal 3 Juni lalu.
Tak ada yang istimewa dari kabar itu sebenarnya. Kabar mengenai seseorang yang meninggal dunia, biasa saja. Saya tergelitik untuk membahas masalah ini terkait status Ki Gendeng Pamungkas, yang seorang paranormal.
Saya pertama kali tahu nama Ki Gendeng Pamungkas sekitar tahun 1990-an, dari sebuah majalah terkenal. Majalah itu mengadakan wawancara ekslusif dengan Ki Gendeng Pamungkas secara panjang lebar dan blak-blakan.
Ada beberapa pernyataan bombastis Ki Gendeng dalam wawancara itu yang masih saya ingat. Antara lain bahwa Ki Gendeng Pamungkas menyatakan tidak percaya Tuhan, tidak percaya adanya surga-neraka. Selain itu ia menyatakan sering mendapat orderan menyantet orang dari para pejabat tinggi dan para artis terkenal.
Saya tidak tahu dalam perkembangan terkini, apakah keyakinan Ki Gendeng Pamungkas tentang Tuhan dan hari akhirat, berubah atau tidak. Saya juga tidak tahu apakah di hari-hari terakhirnya Ki Gendeng Pamungkas masih menerima orderan menyantet atau tidak. Saya pun tidak mau tahu.
Hal yang saya tahu dari Ki Gendeng Pamungkas saat ini adalah sekarang ia sudah tiada. Dan saya yakin Ki Gendeng Pamungkas tidak mengetahui bahwa hari kemarin itu dirinya akan meninggal. Sebab kematian merupakan salah satu rahasia Tuhan, yang tidak mungkin satu pun manusia akan mengetahui sebelumnya.
Seorang paranormal sebenarnya sama dengan manusia lainnya, tidak memiliki kuasa, tidak bisa menentukan, dan tidak bisa memastikan atas sesuatu. Seorang paranormal tak ubahnya seorang komentator sepakbola. Ia sebatas bisa memprediksi dengan asumsi-asumsi, bukan menentukan atau memastikan tim ini akan menang atau tim ini akan kalah.
Ada cerita nakal dari beberapa teman. Ada 4-5 orang teman iseng-iseng mendatangi seorang paranormal di pinggiran sebuah kota. Mereka bertanya bagaimana supaya bisa cepat mendapatkan jodoh (padahal semua teman itu sudah menikah).
Sang paranormal memberikan tips-tips supaya enteng jodoh. Tentu saja disertai dengan keharusan memenuhi beberapa persyaratan. Seperti membawa beras dengan jumlah butiran tertentu dan kain putih.
Singkat cerita semua teman kemudian berpamitan pulang. Di perjalanan mereka semua tertawa karena sang paranormal ternyata tidak tahu bahwa mereka semua sudah menikah.
Ada teman lain yang iseng, sebaliknya. Ia belum menikah. Kemudian ia bertanya kepada seorang paranormal bagaimana cara mengatasi "isteri"-nya.