Lihat ke Halaman Asli

Wina Indahsari

Mahasiswa Psikologi

Maraknya Self Diagnose dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Diperbarui: 19 September 2022   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

scroar.net

Self diagnose atau self diagnosis tidak lagi terdengar asing bagi kebanyakan orang, terutama Orang-orang yang melek dengan Kesehatan mental dan Hal-hal lain berbau psikologi. 

Perilaku self diagnose sendiri sangat banyak terjadi di kalangan kaum muda yang juga didukung oleh majunya teknologi jaman sekarang, informasi mudah diakses dan menyebabkan kebanyakan orang mudah melakukan diagnosis terhadap dirinya sendiri lalu terjadilah fenomena pamer mental illness.

Self diagnose merupakan tindakan mendiagnosis diri sendiri memiliki sebuah penyakit atau gangguan berdasarkan Informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai sumber secara mandiri.

Pengetahuan yang didapat dari sumber yang tidak kredibel tersebut membuat orang mendiagnosis diri mereka dengan menilai gejala-gejala mereka sendiri, padahal diagnosis hanya boleh ditetapkan oleh profesional ahli yang bahkan memiliki penilaian yang berbeda-beda.

Tindakan ini tentunya memberi dampak yang buruk bagi Kesehatan mental, beberapa diantaranya adalah:

  • Menimbulkan Kekhawatiran dan Memicu Kepanikan 

Orang yang melakukan self diagnose cenderung mengalami kekhawatiran yang tidak perlu karena terlanjur berasumsi hal-hal negative, hal ini tentunya sangat berpengaruh pada Kesehatan mental seseorang karna dapat menyebabkan gangguan kecemasan.

  • Menyangkal Kesehatan Mental

Self diagnose menyebabkan seseorang tidak memahami penyakit atau gangguan mental yang sesungguhnya mereka alami, mereka terus menebak-nebak kemungkinan yang tidak pasti dan berakhir menyepelekan kondisi yang bisa saja sebenarnya lebih serius dari yang mereka kira serta tidak mendapat penanganan yang tepat

  • Memicu Gangguan Kesehatan yang Sebenarnya Tidak Dialami

Kecemasan yang tidak perlu akibat self diagnose dapat menyebabkan seseorang yang tadinya tidak menderita suatu gangguan menjadi menderita gangguan tersebut.

Saat ini banyak informasi kesehatan yang tidak valid beredar di internet. Kesalahan self-diagnose yang dilakukan individu yang hanya berdasarkan informasi di internet dapat berdampak lebih buruk apabila individu menindaklanjutinya dengan cara pengobatan yang tidak tepat. 

Menurut Psikolog Persada (2021), self diagnose pada kesehatan mental dapat membuat individu |mengalami kecemasan berlebih. Individu yang mengalami gangguan kecemasan dapat berperilaku tidak lazim seperti panik tanpa alasan, takut yang tidak beralasan terhadap objek atau kondisi kehidupan dan melakukan tindakan berulang-ulang tanpa dapat dikendalikan (Diferiansyah dkk., 2016).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline