Lihat ke Halaman Asli

Wijianto Wijianto

Dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Pemanfaatan Lahan Banjir untuk Budidaya Ikan Nila Salin di Padukuhan Kraton Kota Pekalongan

Diperbarui: 31 Januari 2023   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kegiatan diawali dengan sambutan dan pembukaan dari Widya Putry Nugroho, A.Md. sekalu Lurah Padukuhan Kraton membuka acara pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dengan sosialisasi penyuluhan budidaya ikan nila disawah tergenang banjir. Bertempatan di aula kelurahan Padukuhan Kraton penyuluhan berlangsung dengan baik, lurah setempat menyampaikan kepada warganya untuk selalu berinovasi guna memberdayakan lahan banjir dengan budidaya ikan yang bisa tumbuh berkembang. Selain itu, dalam sambutannya lurah menyampaikan agar warga setempat dapat tertarik dan menyerap ilmu sebaik mungkin untuk mengikuti penyuluhan tersebut agar dapat menerapkannya dilapangan dan menjadikan penghasilan tambahan untuk warga setempat.

Kegiatan selanjutnya yaitu penyuluhan dari Dekan Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan dengan materi berupa prospek budidaya ikan nila salin untuk penghasilan tambahan pada wilayah yang terkena banjir rob. Dr. Pi. Ir. M. Bahrus Syakirin, M.Si. selaku dekan menyampaikan bahwa kawasan kota pekalongan terutama kelurahan Padukuhan Kraton dan sekitarnya dulunya merupakan daerah persawahan yang produktif, tetapi akibat banjir rob dan hujan yang terjadi mengakibatkan area tersebut menjadi tidak produktif dan mengakibatkan penghasilan warga menjadi berkurang. Ikan nila salin merupakan ikan nila air tawar yang di ubah secara genetic sehingga bisa tumbuh dan berkembang pada air dengan kadar garam 12-20 ppt. Selain itu, ikan nila memiliki rasa enak, harga jual yang relatif menguntungkan dan tahan terhadap gangguaan lingkungan dan penyakit. Dalam kesempatan itu beliau menyarannkan menggunakan wadah berupa keramba tancap guna meminimalisir terjadinya kerusakan dan sapuan akibat banjir. Karena dengan keramba tancap ketika banjir terjadi biota yang dipelihara tidak akan terganggu dan air tetap akan optimal pada saat pemeliharaan. Dengan begitu pendapatan warga diharapkan akan bertambah dan menjadi sejahtera.

dokpri

Anggota pengabdian lain Ashari Fahrurrozi, S. Tr.Pi., M.P. selaku dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan menambahkan dalam pengelolaan budidaya ikan nila sebaiknya memilih benih dengan kualitas baik dan manajemen pakan juga harus diperhatikan. Hal tersebut dilakukan karena dalam pengelolaan air cukup sulit dilakukan untuk penambahan bahan kapur atau penggantian air karena air yang digunakan merupakan air tergenang dan air banjir . Pengelolaan budidaya dapat dilakukan dengan penerapan dosis pemberian pakan sebanyak 3-5% perhari, frekuensi 2 kali sehari dengan FCR panen <1 untuk menghasilkan keuntungan optimal. Dalam kesempatan tersebut juga warga menanyakan perihal pengadaan jaring dan benih. Adapun dalam permasalahan tersebut tim pengabdian memberikan jawaban berupa penyediaan benih dapat didapatkan dari Balai perikanan atau dinas perikanan setempat, sedangkan jaring keramba tancap dapat membeli di took setempat maupun online dari marketplace yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline