Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Mengapa Kebocoran Data Bisa Terjadi?

Diperbarui: 1 Desember 2023   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

umber gambar dokpri

Mengapa kebocoran data dapat terjadi? Inilah informasi yang Omjay dapatkan dari radio elshinta Jakarta tadi pagi. Lemahnya regulasi dari pemerintah menjadi salah satu sebab kebocoran data.

Omjay mendengarkan informasinya dalam perjalanan ke sekolah Labschool. Tempat dimana Omjay dkk guru lainnya mendapatkan penghargaan sebagai guru berdedikasi dari rektor Universitas Negeri Jakarta atau UNJ.

Omjay baru tahu informasi tentang kebocoran data. Keamanan data kita memang sedang banyak dipertanyakan orang. Padahal sudah ada undang-undang perlindungan data pribadi. Rendahnya kesadaran keamanan siber juga membuat data kita mudah dibobol.

Anda bisa baca lengkapnya di https://verihubs.com/blog/kebocoran-data/

Para hacker berusaha menembus data dari server lembaga pemerintah. Termasuk juga komisi pemilihan umum atau KPU. Pemerintah harus mampu menjaga data para warganya. Juga harus ada penegakan hukum untuk mereka yang mencuri data.

Berikut ini informasi yang omjay dapatkan dari youtube kompas.tv di https://www.youtube.com/watch?v=_wiPN0ZLDgY.

JAKARTA, KOMPAS.TV - Warganet dihebohkan dengan dugaan bocornya 204 juta data pemilih di situs resmi milik KPU. Data yang diduga milik KPU dibocorkan oleh akun bernama Jimbo di Breach Forums pada 27 November. Peretas Jimbo juga melampirkan 500 ribu sampel data pemilih hingga yang berada di luar negeri, mulai dari NIK, tanggal lahir, hingga alamat. Jimbo mengeklaim memiliki lebih dari 250 juta data pemilih dan dijual sebesar 74 ribu dollar Amerika Serikat atau Rp1,14 miliar. KPU bersama Bareskrim, BSSN, BIN dan kominfo tengah menelusuri  kebenaran informasi itu. Kominfo menanggapi soal dugaan kebocoran data pemilih di situs resmi KPU. Kominfo telah menerjunkan direktorat jenderal aplikasi informatika atau APTIKA untuk menelusuri dugaan kebocoran data pemilih. 

Semoga informasi ini tidak benar dan KPU mampu mengelola data pemilih dengan baik. Sebab kalau sampai data pemilih diambil oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab bisa gawat. Data pemilih bisa disalahgunakan. Kita harus mengawal KPU.


Kita sudah diberitahu untuk mengamankan data pribadi. Caranya dengan membuat password yang tidak mudah diketahui orang. Namun, kalau data kita justru disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka akan merugikan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline