Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Belajar Menulis di Kompasiana

Diperbarui: 27 April 2018   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

blogger kompasia ke istana

Sudah hampir 10 tahun belajar menulis di kompasiana. Tapi belum bisa juga menulis seperti guru-guru menulis saya. Menulis ternyata bukanlah pelajaran yang mudah dikuasai. Jadi setiap hari saya harus belajar menulis. 

Dari mana saya belajar menulis? Saya belajar menulis dari anda semua. Banyak tulisan orang lain saya baca. Dari sana saya belajar menulis. Dari membaca tulisan orang lain saya belajar. Terutama belajar memahami pesan yang dituliskan. Ada yang inspiratif, dan memotivasi diri. Ambil yang baik tinggalkan yang buruk.

Lalu apa untungnya belajar menulis di kompasiana? Belajar di kompasiana bukan hanya sekedar bisa menulis tapi ada berbagai macam bonusnya. Suatu saat akan saya tuliskan di waktu senggang. Sekarang sudah mau berangkat ke sekolah. Sambil menunggu anak siap saya menulis. Semoga saja masih cukup waktunya sampai jam setengah enam pagi.

Menulis di pagi hari memang enak sekali. Baru saja selesai membaca kitab suci. Al quran bukan fiksi. Jadi tidak benar bila ada yang mengatakan kalau kitab suci adalah fiksi. Sebab tidak ada keraguan sedikitpun. Selesai membaca hati merasa lega. Itulah kitab suci. Obat hati manusia yang sering lupa pada Sang Maha Pencipta.

Dengan menulis saya menjadi semakin dekat dengan sang Maha Pencipta. Kita menjadi sadar diri bahwa kita hanyalah mahkluknya yang lemah. Menulis di kompasiana adalah sebuah kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri dan memperbanyak silahturahim ke banyak orang. Saling tegur di dunia maya sudah biasa. Lama lama akhirnya bisa kopdar di dunia nyata. Indahnya persahabatan dalam tulis menulis.

Sudah dulu ya belajar menulis di kompasiana. Pokoknya terus aja menulis untuk memberikan pesan kepada sesama. Syukur alhamdulillah kalau pesan kita dibaca banyak orang. Pahala mengalir bagai air yang turun dari langit ke bumi. Menulis saja seperti air mengalir. Semoga semakin jernih airnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline