Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Seberapa Sulit Naik KRL dari Stasiun Sudirman?

Diperbarui: 9 Januari 2024   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situasi kepadatan di Stasiun Sudirman (foto: widikurniawan)

Sore hari di jam sibuk, barangkali menjadi waktu yang paling dibenci orang-orang yang datang ke Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Pasalnya, saat itulah para penumpang KRL yang rata-rata para pekerja di ibu kota, memadati peron sempit Stasiun Sudirman untuk buru-buru pulang menuju rumah masing-masing.

Sore itu, sekira pukul 17.00, saya mendapati peron Stasiun Sudirman menuju arah Stasiun Manggarai sudah dipenuhi lautan manusia. Kewaspadaan harus berlipat ganda kalau sudah begini. Antara fokus dengan kedatangan kereta, sekaligus fokus agar kita tidak menjadi korban copet yang bisa saja berada di samping atau belakang kita.

Ya, kita tidak bisa tahu siapa sesungguhnya orang-orang yang tengah berdesakan dengan kita. Dan, kebetulan juga saya pernah melihat aksi copet di tengah kerumunan seperti itu di Stasiun Sudirman.

Begitu sinyal tanda kereta akan memasuki Stasiun Sudirman, desakan penumpang dari belakang kian terasa. Barisan paling depan hanya bisa waspada serta menahan agar tidak melewati garis kuning di lantai peron. Garis yang jika dilewati bakal sangat berisiko seperti tergelincir ke bibir peron.

Berdesakan masuk ke dalam KRL (foto: widikurniawan)

Saat kereta berhenti dan pintu-pintu terbuka, tanpa dikomando, bak air bah, manusia-manusia itu merangsek masuk ke dalam kereta yang sebenarnya sudah sesak dipenuhi penumpang.

Maka, terjadilah adu fisik karena penumpang yang masih tertinggal di peron terus berusaha masuk ke dalam kereta. Mereka akan mendorong, mengiba untuk diberikan sedikit ruang, hingga terus memaksa agar tubuhnya bisa berdiri di dalam kereta.

Tak jarang ada tangan-tangan yang berusaha mengganjal pintu supaya bisa masuk ke dalam kereta. Bahkan sore itu ada pemandangan menggelitik ketika ransel seseorang berulang kali terjepit pintu meskipun pemiliknya sudah berusaha mendesak lebih dalam lagi.

Dalam situasi seperti itu, ketika pintu-pintu KRL diganjal orang ataupun tertahan barang milik penumpang, maka keberangkatan KRL bisa tertunda beberapa saat. KRL baru dinyatakan aman untuk melanjutkan perjalanan ketika pintu-pintu sudah tertutup sempurna.

Risiko paling tidak mengenakkan dari situasi ini, jadwal perjalanan KRL bisa ngaret dan berimbas ke perjalanan KRL lainnya. Inilah yang sering tidak disadari oleh para penumpang, keterlambatan KRL rupanya bisa disebabkan oleh faktor penumpang itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline