Lihat ke Halaman Asli

Widi Kurniawan

TERVERIFIKASI

Pegawai

Benarkah Orang Beli iPhone Hanya Demi Gengsi?

Diperbarui: 17 Oktober 2020   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: unsplash.com/arnelhasanovic

"Gue minta tolong banget bro, elu kan paham banget iPhone, tolong pilihin lah buat gue, gue nggak mau dicengin lagi kalau lagi nongkrong sama anak-anak."

Kalimat tersebut meluncur dari seorang pria yang duduk tak jauh dari saya di dalam sebuah bus transjakarta menuju Blok M dari arah Bundaran HI, beberapa bulan lalu. Pria muda yang dari penampilannya terlihat seperti seorang karyawan swasta  di daerah Sudirman, Jakarta.

Dalam keadaan bus nyaris kosong karena sepi penumpang, obrolannya ke lawan bicaranya melalui telepon dapat saya dengarkan dengan jelas. Lagipula karena topik pembicaraannya cukup menyentil saya, maka tak heran sampai sekarang saya masih ingat jelas obrolan tersebut. Wong, pas di rumah saya juga ngegosipin dengan istri saya. Eh.

"Budget gue cuma sekitar sepuluh, cukup kali ya kalau yang SE? Atau kalau ada di atasnya dikit sampai lima belas ntar gue usahain ada lah,tapi jangan juga yang lebih dari itu, gak cukup lah kalau sekarang. Intinya kan biar gue bisa pakai iPhone," ucap dia.

Edun, pikir saya. Gitu amat ya pengen punya iPhone demi gengsi dan kebutuhan nongkrong? Saya juga sempat tak habis pikir kenapa dia bicara keras-keras gitu di transportasi umum. Kan bikin orang seperti saya jadi kepo dan terngiang-ngiang.

Jadi, apalah saya ini yang hanya pengguna Android dengan casing yang harus mangap-mangap serta lecet sana-sini dulu untuk bisa yakin bahwa memang sudah saatnyauntuk  beli yang baru. Udah gitu kalau mau beli saya mesti bolak-balik nonton video review di Youtube dengan kata kunci "HP Android terbaik 2020 kisaran 1-2 juta".

Bisa sepuluh video yang saya lihat. Kalau masih juga belum yakin, saya bakal nyari di blog-blog review gadget.

Duh, malah curhat.

Ya memang, faktor ramah kantong adalah syarat utama saya dalam memilih smartphone. Selanjutnya baru lihat spesifikasinya, entah itu RAM, memori, kamera dan batere. Nah, kalau sudah patokan utamanya harga murah dengan spek lumayan, maka merk Samsung jelas saya kesampingkan karena faktor harga. Maka biasanya saya akan lebih membanding-bandingkan antara Oppo, Xiaomi, Realme, Pocophone bahkan Infinix.

(Hmm, sebelum dilanjut, saya sudah meyakini bahwa artikel ini bakal jadi butiran debu bagi fanboy Apple)

Kembali soal gengsi dan smartphone. Saya sempat mengulik alasan seorang kawan yang menggunakan iPhone. Menurutnya, ia nyaman dengan iPhone. Udah gitu aja, ditambah dengan senyuman penuh arti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline