Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Tuhan Sumber Keselamatan

Diperbarui: 16 Agustus 2022   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

REFLEKSI ALKITAB, MINGGU 14 AGUSTUS 2022

TUHAN, SUMBER KESELAMATAN

Oleh Weinata Sairin

"Tetapi aku dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!"---Yunus 2:9

Pada saat kita masih kecil dan ikut dalam pelayanan di Sekolah Minggu/Kebaktian Anak, cerita tentang Yunus yang dimakan ikan termasuk cerita yang amat menarik. Walaupun di tahun '50-an teknologi multimedia belum secanggih sekarang, melalui media gambar dan model penceritaan yang atraktif anak-anak Sekolah Minggu di zaman itu cukup memahami dan menghayati Yunus yang spesifik itu. 

Terus terang, cerita tentang Yunus yang mauk ke perut ikan untuk anak-anak usia 5 tahunan memang sangat menarik dan menyisakan banyak pertanyaan yang tak bisa dijawab dengan jelas dalam perspektif berpikir seorang anak.

Dalam "frame of reference" anak-anak Sekolah Minggu, cerita Yunus memberikan sebuah edukasi yang amat jelas. Dalam Pasal Kitab Yunus diuraikan tentang perintah Allah agar Yunus pergi ke Niniwe karena kejahatan penduduk kota sedemikian parah hingga ampai kepada Allah. Namun, Yunus menolak perintah itu. la malah pergi ke kota lain, yaitu Tarsis.

la naik kapal dan tidur nyenyak di ruang kapal paling bawah, sementara kapal dipukul ombak besar. 

Nakhoda datang kepada Yunus di tengah kepanikannya, meminta Yunus berseru kepada Allahnya sehingga mereka terhindar dari kebinasaan. Ombak makin besar, penumpang panik; Yunus meminta mereka mencampakkan dirinya ke dalam laut agar laut reda. Yunus kemudian dilempar ke laut, laut kembali tenang dan Yunus ditelan ikan, bahkan ia tinggal 3 hari di dalam perut ikan.

Kisah Yunus ini secara runtut memberi edukasi yang amat jelas bagi anak Sekolah Minggu. Yunus menolak perintah Allah, ia diperingatkan Allah melalui ombak bear yang menyerang kapal, Yunus secara "fair" mengakui bahwa ia yang menjadi penyebab ombak bear itu dan meminta dilemparkan ke laut.

Laut pun kembali tenang, sementara ia mesti hidup di dalam perut ikan. Cerita Yunus bisa dicerna dengan baik oleh anak-anak dan sangat menarik. Walau memang harus dicatat bahwa dalam "angle" yang lain, kisah Yunus mengandung banyak metafora.

Metafora biasanya diberi elaborasi oleh para penulis tafsiran, misalnya tentang sosok Yunus yang secara jujur mengakui bahwa ia "biang kerok" datangnya ombak bear itu sehingga ia rela untuk ditenggelamkan ke dalam laut agar banyak orang mengalami keselamatan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline