Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Mudik Virtual Halal

Diperbarui: 8 Mei 2021   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://rm.id/baca-berita/

MUDIK VIRTUAL HALAL

kini kita hidup di zaman virtual
nyaris semua aktivitas kehidupan kesemuanya berbasis virtual
mulai dari yang sekuler
hingga ke aras sakral
kaum milenial
bercinta secara virtual
kaum lansia beribadah virtual
aktivitas virtual
terjadi oleh karena sistem digital
memiliki payung legal

aktivitas spiritual
berlangsung secara virtual
agar mata rantai dan daya tular
virus jahanam
bisa diredam
rumah-rumah ibadah tidak bisa lagi
dipenuhi umat tanpa batas
para lansia dengan beragam penyakit yang menjangkiti tubuhnya
diatur agar beribadah dirumah secara virtual
takpeduli mereka gaptek dan takngerti kuota

lebaran tahun ini
mudik juga dilakukan secara virtual
melalui berbagai aplikasi medsos
(konon ada saja umat yang mudik secara fisik
tanpa mau lagi menghitung resiko
andai terjadi kluster baru ditengah kerinduan bersilaturahim)

mudik virtual
adalah pilihan cerdas para tokoh agama dan petinggi negeri
mudik virtual
mampu merawat dan mengelaborasi silaturahim
mudik virtual dengan prokes yang ketat
tetap aman dan nyaman
tetap sehat dan bermartabat

mudik virtual
adalah mudik kontekstual
yang dengan frontal bisa melawan
virus beserta variannya

mudik virtual
takberakibat fatal
mudik virtual
dipastikan halal
mudik virtual
sarat nilai fundamental!

Jakarta, 6 Mei 2021/2.00
Weinata Sairin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline