Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Senangnya Kakak Bisa Sekolah Offline Lagi

Diperbarui: 26 Agustus 2021   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   (Suasana belajar dirumah / sumber foto dilansir dari bangkokpost.com)

                                                          

"Ayah, aku sudah bisa berangkat sekolah mulai minggu depan"

Itulah ungkapan penuh keceriaan dan semangat via WA yang dikirimkan putriku yang tahun ini masuk MTS. Penantian akan bisa kembali sekolah offline alias Pembelajaran Tatap Muka (PTM) begitu kuat, apalagi momen kelulusannya dari MI juga terasa hambar karena tidak ada perayaan ataupun liburan bersama karena situasi Covid19 yang belum reda.

Belajar daring memang membosankan bagi sebagaian anak usia sekolah dasar ataupun menengah pertama, ditambah standard tiap sekolah tiap daerah pun tentunya berbeda-beda. Ada yang bisa zoom meeting tapi ada yang sebatas via WA grup saja seperti yang dilakoni putri saya saat MI maupun awal masuk MTS tahun ini.

Hasilnya bisa dipastikan tidak maksimal, lha wong tiap hari bertemu pak guru/ ibu guru saja terkadang masih belum memberikan efek pembelajaran secara maksimal. Apalagi kalau tidak bertemu dan hanya mengandalkan tugas yang kadang lebih banyak orang tua yang berjibaku membantu menyelesaikan tugas yang diberikan.

Akhirnya siswa/i pun tidak maksimal dalam meng-eksplore kemampuan yang dimilikinya dan kecenderungannya lebih banyak main dibandingkan saat belajar tatap muka. Hasil yang sebanding dengan hasil survey yang dilakukan di Thailand soal efektifitas belajar secara daring terhadap siswa maupun untuk orang tua.

Dari orang tua dan wali, 66,16% khawatir anak tidak konsentrasi belajar dan kurang semangat; 64,64% khawatir anak-anak tidak akan memahami pelajaran yang diberikan secara online; dan 61,65% khawatir anak-anak tidak akan bisa memahami pelajaran secara utuh.

Sedangkan di antara anak-anak, 74,25% khawatir mereka tidak akan sepenuhnya memahami pelajaran; 63,47% khawatir dengan kurangnya interaksi dengan teman; dan 62,28% berpikir mereka tidak akan bisa belajar sebanyak di kelas.

Sumber rujukan: (di sini)

Kini PTM sudah dimulai, tentu dengan aturan yang sudah dikeluarkan Departemen Pendidikan maupun Departemen Agama, tinggal bagaimana aturan bisa berjalan tepat sasaran dan tidak menimbulkan efek susulan sebagaimana ketakutan kita akan kembali nya cluster covid19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline