Lihat ke Halaman Asli

Wawan Fun Tahsin

Penyuluh Agama Islam KUA Mlati

Kesaktian Kanjeng Kyai Quran

Diperbarui: 8 April 2023   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sebagai warga yang berdomisili di daerah istimewa yogyakarta yang melekat padanya keraton mataram islam, ngayogyakarta hadiningrat, perlu memahami bahwa ada pusaka keraton yang sangat sakti yang tersimpan di gedong proboyekso (bangunan penyimpanan pusaka), atau perpustakaan widya budaya kraton ngayogyakarta hadiningrat. 

Sebagai Mushaf, Kanjeng Kyai Quran selesai ditulis 1799 oleh Ordonas Sepuh Ki Atmo Perwito, kraton surakarta untuk dipakai mengaji Kanjeng Gusti Ayu Sekar Kedhaton Putri Sultan Hemengku Buwono II (1772- 1878), kepada guru ngajinya Haji Mahmud, abdi dalem Kraton Ngayogyakarta. 

Tetapi kesaktian Kanjeng Kyai Quran sebagai ajaran (yang memiliki spirit dan petunjuk bagi manusia yang mengantarkan manusia jahiliyah menuju masyarakat madani), telah teruji sejak abad ke tujuh (600 - 622M). Masa sebelum Kenabian disebut Jahiliyah (jaman kebodohan), dan sejak masa kenabian disebut sebagai jaman Islam (jaman keselamatan).

Ada beberapa hal yang sangat kontras terjadi pada masa jahiliyah (kebodohan) bila dibandingkan jaman islam (keselamatan) setelah Kanjeng Kyai Quran nilai dan ajarannya diimplementasikan dalam kehidupan. Diantaranya sebagai berikut : 

1. Pada Masa Jahiliyah, Bayi perempuan dianggap sebagai aib bagi masyarakat jahiliah, sehingga boleh dikubur hidup sedangkan di jaman Islam, bayi perempuan memiliki hak yang sama untuk hidup, bahkan kelak menjadi madrasah/tempat pembelajaran hidup yang pertama (al umma madrasatul awla). 

2. Pada masa jahiliyah Anak- anak tidak terarah pendidikannya , menghabiskan waktu untuk berfoya-foya, serta bermain-main dengan berhala. Sedangkan dijaman islam anak-anak dengan bimbingan orangtua dan lembaga pendidikan (dimulai dari dari darul arqam), diarahkan untuk mengenal Tuhannya, berniaga, beladiri, berkuda, berenang dan berbagai skill life lainnya.

3. Pada masa jahiliyah, buta huruf hampir merata untuk seluruh penduduk, di jaman Islam setiap orang didorong untuk membaca dan menulis, dan menumbuhkan berbagai majelis ta'lim sebagaimana wahyu yang pertama turun yakni surat al alaq 1-5.

4. Pada Masa Jahiliyah, tawanan diperlakukan sebagai budak, jika bosan maka pemiliknya berhak menjualnya sesuka hati di pasar budak. Di jaman Islam, Alquran menghapuskan /meminimalisir perbudakan, bahkan para tawanan perang / budak diberi kesempatan untuk menebus diri dengan mengajarkan baca tulis kepada umat islam di madinah. 

5. Pada Masa Jahiliyah, dunia arab berkelompok kelompok dalam kabilah-kabilah dan hidup nomaden (tempat tinggal berpindah), pengaruh Alquran membimbing mereka untuk menetap dan membangun kota madinah yang menjadi pusat peradaban yang melintas zaman.

6. Pada Masa Jahiliyah, antar kabilah sering tawur gak jelas (aksi klithih), merampas merampok kabilah lain, serta mengambil alih tempat kabilah yang kalah, dengan bingkai alquran kabilah-kabilah arab bersatu dibawah naungan Islam, dan memimpin peradaban dunia.

7. Pada masa jahiliyah anak yatim terbengkalai dan tidak mendapat hak waris dari ayahnya, setelah Alquran turun, Anak yatim menjadi tanggungan kerabatnya dan berhak mendapat waris dari ayahnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline