Lihat ke Halaman Asli

Kris Wantoro Sumbayak

TERVERIFIKASI

Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

Kasus Reynhard, Infiltrasi Si Pendusta

Diperbarui: 19 Januari 2020   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fphoto.com

Penggemar DC Comics, tentu tak ketinggalan kisah Wonder Woman. Alurnya unik bagi saya.

Diana---si wanita super---adalah anak dewa Zeus yang dititipkan kepada Hippolyta, sang ratu kerajaan Amazon. Zeus adalah raja yang menciptakan manusia untuk dikuasai. Zeus memiliki dua anak, Diana dan Ares. Namun, Ares iri melihat ciptaan ayahnya dan berusaha merusaknya. Ares meracuni hati manusia dengan rasa dengki dan kebencian. Satu-satunya penghalang untuk mewujudkan keinginannya adalah adiknya, Diana---digambarkan memiliki hati yang tulus, benar dan adil.

Bertahun kemudian, Ares terpisah dari Diana. Dia harus menemukan adiknya, lalu membunuhnya. Barulah dia bisa menghancurkan seluruh manusia. Ares menjelma diantara manusia sebagai Tuan Pattrick, pejabat dalam pemerintahan Inggris. Akhirnya terkuak bahwa Tuan Pattrick adalah Ares. Dialah yang membisikkan segala pikiran dan tindakan jahat dalam hati manusia.

Karakter Ares adalah gambaran dari si jahat, si pendusta: iblis. Bagaimana jika iblis menyamar menjadi manusia yang nampak baik, menyusup dalam keseharian kita, bahkan di zaman modern saat ini, padahal niatnya semata-mata untuk meracuni manusia?

Kitab Kejadian, Kebejatan Sodom-Gomora, Lot dan Anaknya 

Membaca Kitab Kejadian, dosa pertama yang dilakukan manusia pertama (Adam-Hawa) adalah melanggar perintah Allah, yaitu memakan buah Pengetahuan yang Baik dan yang Jahat. Perintahnya jelas, tidak boleh memakan buah tersebut. Menginginkan pun jangan. Mengapa manusia akhirnya jatuh dalam dosa? Karena lebih menuruti godaan si jahat iblis daripada menaati Allah, Pencipta mereka.

Dosa itu menular. Hawalah yang pertama kali berdosa karena menuruti iblis: memetik lalu memakan buah terlarang. Sudah begitu ia membujuk Adam, suaminya, untuk turut memakannya.

Sebagai penerima perintah (Hawa belum dijadikan saat perintah ini diberikan), bukannya menolak, Adam malah menurut, ikut berbuat dosa. Lalu saat ditegur Allah, dia menyalahkan perempuan yang Allah tempatkan di sisinya. Lalu si perempuan menyalahkan si ular yang telah membujuknya. Dosa juga mencari-cari kesalahan orang lain.

Dosa turunan. Akibat dosa, manusia diusir dari Taman Eden. Manusia berdosa, otomatis melahirkan keturunan yang juga berdosa. Hawa melahirkan Kain dan Habel. Kain membunuh Habel, karena dengki (wujud dosa yang lain).

Dari ketidaktaatan, dengki, dosa terus bertransformasi menjadi beragam wujud, salah satunya penyimpangan seksual. Dalam pengembaraan di negeri asing, Abram dan Lot---keponakannya---harus berpisah karena harta-benda-ternak mereka yang terlalu banyak. Lot memilih Sodom-Gomora, yang rupanya penduduknya sangat jahat dan berdosa kepada Tuhan.

Allah mengutus dua malaikat untuk memusnahkan daerah itu. Saat Lot melihat para malaikat itu, mereka didesak agar menginap di rumahnya. Malam itu juga orang laki-laki Kota Sodom, dari yang muda sampai tua menggedor pintu rumah Lot untuk memakai dua tamunya! (Bayangkan anda tinggal di lingkungan yang penduduk laki-lakinya homoseksual, brutal pula) Alih-alih menegur dengan keras, setidak-tidaknya melindungi anaknya, Lot justru menawarkan anak perempuannya untuk orang-orang dursila itu! Ngeri. Betapa, dosa seksual sudah eksis sejak zaman Perjanjian Lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline