Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Cerpen | Mengingat Kau, Tegar

Diperbarui: 21 September 2018   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta

Hamparan padang rumput ilalang dengan sedikit pohon bambu disudut tikungan. Angin sepoi bertiup pelan. Aku sendiri. Sunyi. Senyap. Daun bambu memainkan musiknya, menari kanan kiri, melenggok lembut. Aku menikmatinya, meresapinya. Indah.

Bukankah jarang sekali aku mendengarnya, maupun melihatnya? Padahal dulu aku seringkali melihatnya, mendengarnya, kala aku masih kecil, di rumah nenek, entah berapa puluh tahun yang lalu. Hem... aku merasa nyaman sekali.

Sampailah aku di rumah dekat rumput ilalang, dimana aku biasa menyepi. Untuk ketenangan batin, lepas dari segala rutinitas sehari-hari. Paling tidak, dua minggu sekali aku berkunjung ke tempat ini. Tempat di mana aku pernah bertemu denganmu, empat tahun yang lalu. Hem.

Tak ada yang berubah dari tempat ini. Hanya beberapa bangunan tinggi, rumah dan villa di sebelah kiri. Itupun agak jauh dari tempat ini. Udaranya masih bersih dan segar.

Bila aku sedang berada di sini, aku merasakan keberadaanmu. Kau ada dekat di sampingku. Kita minum kopi di pagi hari bersama, berbincang bersama, berdiskusi hingga memanas, yang berujung ngambeknya diriku dan akhirnya dirimulah yang mengalah. Ah, semuanya ada dipelupuk mata.

Kau yang tiap pagi mengunjungiku, hanya sekedar menyapa dan mengajakku berangkat kerja bersama. Kita masih ta'aruf saat itu.

Tetapi saat ini, aku hanya sendiri, benar-benar sendiri, di depan teras, dengan tanah kosong depan pagar seberang jalan, dengan hamparan padang rumput ilalang liar.

***

Pak Temu tukang kebun, baru saja merapikan taman depan, saat aku berkunjung lagi di rumah ini, di hari Sabtu yang cerah. Aku bersantai di ruang tivi. Sambil membaca novel kesukaanku.

"Mbak Sita, ada tamu."

"Siapa pak?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline