Lihat ke Halaman Asli

Apakah Soeharto Layak Menjadi Pahlawan Nasional?

Diperbarui: 9 November 2017   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Soeharto saat peresmian masjid Istiqlal di Jakarta, 22 Feb 1978 (sumber; nasionalkompas.com)

Sebentar lagi, rakyat Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan. Tepatnya pada tanggal 10 Nopember 2017 dan diseluruh Nusantara ini akan dikibarkan bendera Merah Putih. Tetapi, tidak setengah tiang!

Risalah ini dibuat tidaklah untuk memperingati Hari Pahlawan tersebut melainkan hanya mengambil momentum itu saja untuk mengupas apa yang disampaikan oleh judul diatas. Begitu pentingnya-kah judul tersebut sehingga perlu diturunkan tulisan ini untuk disuguhkan kepada para pembaca.

Memang, tidak penting sekali sebab, soal gelar Pahlawan Nasional itu bukanlah urusan kita melainkan kompetensinya Pemerintah. Tetapi, kita menyadari bahwa gelar Pahlawan Nasional itu akhirnya akan membawa nama bangsa dan disitulah ada kewajiban kita untuk menyampaikan sumbangsih pemikiran.

Kita mengetahui ada dua mantan Presiden RI dipromosikan untuk diberi gelar Pahlawan Nasional, salah satu diantaranya H.M Soeharto, mantan Presiden RI ke-2. Pengajuan promosi itu sudah berulangkali tetapi sampai sekarang belum dapat dikabulkan oleh Pemerintah.  

Penulis sendiri, secara pribadi, tidak merasa keberatan kalau kepada Soeharto, mantan Presiden RI ke-2, itu diberi gelar Pahlawan Nasional. Berarti akan menambah panjang daftar nama-nama para pahlawan kita yang pada saat ini telah mencapai jumlah 169 orang itu.

Memang, hampir setiap tahun ada saja tokoh-tokoh yang diangkat oleh Pemerintah untuk ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Penilaiannya, apakah relevan atau tidak, tergantung terpenuhinya atau tidak kriteria yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Kalau memang memenuhi kriteria, mengapa tidak? Boleh saja seseorang diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Semakin banyak Pahlawan Nasional kita semakin nampak bahwa Republik Indonesia ini tidak sepi dari orang-orang yang berjasa.

Akan tetapi sepertinya Soeharto tidak bisa diangkat menjadi Pahlawan Nasional karena terganjal oleh persyaratan yang tidak dapat dipenuhi. Memang, ganjalan itu telah membuat orang-orang yang pro Soeharto, terutama sekali yang mengajukan promosi, merasa terpukul.

Apa pertimbangan Pemerintah sehingga menganggap Soeharto tidak layak diberi gelar Pahlawan Nasional? Tidak ada informasi yang jelas untuk dijadikan rujukan. Sekalipun Pemerintah berkenan memberikan gelar tersebut kepada Soeharto namun, kita berkeyakinan pasti banyak yang memprotes. Sudah pasti datangnya protes itu dari orang-orang yang anti pada Soeharto.

Terlepas dari soal tersebut diatas, memang rasanya Soeharto tidak layak diberi gelar Pahlawan Nasional karena ada satu persoalan yang membuat dirinya itu terhalang untuk mendapatkan gelar tersebut.

Zaman penjajahan kolonial Belanda dahulu, Soeharto pernah menjadi tentara Belanda yaitu menjadi anggota tentara KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger), tentara jajahan Belanda. Maka disini Soeharto melakukan cooperator.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline