Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Mendukung Disabilitas Mandiri dengan Mengakui Keterbatasan Mereka

Diperbarui: 8 Desember 2021   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penyadang disabilitas fisik yang sedang belajar dari rumah.(DOK. PEXELS)

"Veronika, apakah kamu masih mau berteman dengan saya? Jika tidak saya akan menghapusmu dari pertemanan media sosial!" Kata salah seorang teman di media sosial.

Saya mengenalnya dan bertemu beberapa kali karena saya dan teman-teman lain sering mengunjungi asramanya. Namun dia bukan teman dekat saya. Sebutlah namanya Susan.

Pertanyaan Susan membuat saya serba salah. Dijawab ya, teman ini seperti menuntut untuk diperhatikan lebih. Membuat orang lain jadi tidak merdeka. Dijawab tidak, rasanya kurang sopan juga. Dan memang saya tidak berniat untuk memutuskan pertemanan, namun untuk berteman dekat menjadi sahabat pun tentunya perlu proses.

Teman saya ini adalah seorang penyandang disabilitas yang tinggal di asrama bersama dengan para penyandang disabilitas lainnya, di mana masing-masing orang memiliki kamar pribadi namun ada ruang bersama juga. Beberapa di antara mereka bekerja di perusahaan-perusahaan sesuai keahlian dan kemampuannya. 

Sebenarnya banyak di antara penghuni memiliki keluarga, namun keluarga sengaja menempatkan mereka di asrama karena beberapa alasan. Namun, tidak berarti keluarga membuang mereka, karena mereka masih dikunjungi dan kadang-kadang pulang ke rumah.

Dari pengalaman itu, saya merasa Susan ini terlalu sensitif. Apa penyebabnya? Jika dibilang karena kekurangan fisiknya, saya rasa tidak. 

Susan tinggal di negara yang sangat memperhatikan, bertoleransi, dan mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas. Mulai dari transportasi umum, infrastruktur jalanan dan bangunan, sampai perusahaan-perusahaan yang diwajibkan untuk menerima penyandang disabilitas untuk bekerja minimal sekian persen dari jumlah total karyawan. 

Semua itu memungkinkan para penyandang disabilitas untuk tetap beraktivitas secara normal dan memiliki mata pencaharian juga meningkatkan keterampilan.

Namun demikian, mungkin ada rasa kesepian dalam diri Susan. Kebetulan dia bukan orang yang bekerja meskipun sebenarnya dia bisa, andai saja dia mau belajar dan meningkatkan keterampilan. 

Kendala fisik tidak dapat menjadi alasan, karena toh dia masih bisa berjalan-jalan ke mana saja tanpa ada yang menemani, meskipun dia menggunakan kursi roda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline