Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Karyawan dan Perusahaan Sama-sama Butuh

Diperbarui: 2 September 2021   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi interview | Sumber: Freepik/Ijeab via money.kompas.com

"Ada CV nya?" Tanya pewawancara di depan saya, ketika akhirnya dia datang setelah saya dipersilahkan menunggu di ruang meeting dan mengisi form isian dari HRD.

"Maaf, saya tidak membawa CV karena sebelumnya sudah saya kirimkan", jawab saya. Namun dalam hati, sejujurnya saya mulai kurang enak. Karena menurut analisa saya, berarti orang tersebut belum membaca CV saya yang artinya belum mengetahui kualifikasi saya. 

Lantas mengapa saya dipanggil untuk sesi wawancara ini? Bagaimana jika ternyata kualifikasi saya tidak sesuai dengan apa yang mereka cari? Bukankah ini hanya akan membuang-buang waktu saja?

Mungkin alasan saya terdengar "sombong", tetapi buat saya bekerja itu berarti kedua belah pihak, yaitu pihak perusahaan dan pekerja yang mana saling membutuhkan. 

Saya membutuhkan perusahaan untuk membayar saya sesuai pekerjaan saya, sementara perusahaan membutuhkan jasa saya untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai kebutuhan mereka terhadap skill saya. 

Untuk itu,  harus ada kecocokan diantara kedua belah pihak. Dan bagaimana pun saat itu, saya bukan fresh graduate dan juga bukan orang yang kepepet harus bekerja, yang di surat lamarannya menuliskan, "Saya bersedia bekerja apapun".

Sering kali, sebenarnya saya tidak melamar suatu posisi pekerjaan, tetapi para head hunter menemukan saya dan menawarkan posisi yang ada pada saya. 

Di tahap itu pun seharusnya kita sudah memfilter apakah job desc-nya sesuai dengan keterampilan yang kita punya. 

Kalau saya, jika tidak sesuai atau tidak tertarik, saya lebih baik menolak. Karena itu, saya pun berpikir seharusnya pewawancara sudah membaca CV saya sebelum waktu wawancara tiba, maka saya tidak pernah membawa CV di saat wawancara.

Suatu ketika, saya diwawancarai oleh tiga orang yang nampaknya masih muda-muda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline