Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Sandisk, Mempermudah Hidup di Zaman Digital

Diperbarui: 21 April 2018   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Hemat waktu, hemat energi...itulah kesan pertama yang muncul setelah melihat iklan dan penjelasan tentang media penyimpanan digital Sandisk iXpand Base. Data tersimpan secara otomatis kedalam media penyimpanan (backup) , sekaligus isi batere (charging) hand phone secara bersamaan. 

Selain itu sangat mudah untuk transfer data dari satu media penyimpanan ke media penyimpanan lain, misal dari iXpand base ke komputer atau laptop,  dan dapat direstore lagi ke iPhone dengan mudah menggunakan kabel bawaan Apple.

Jaman sekarang, bisa dibilang, kebutuhan menyimpan data secara digital sangat tinggi. Penggunaan smart phone bukan lagi hanya untuk swa foto, telpon, browsing, tetapi juga untuk keperluan bisnis dan pekerjaan. 

Dan ini tidak terbatas hanya pada generasi milenial saja. Kita semua seolah dipaksa untuk merekam dan menyimpan data secara digital, bukan lagi dalam bentuk hard copy yang berupa kertas, dokumen, foto hasil cetakan, dll, yang mengakibatkan tumpukan kertas yang pasti membutuhkan tempat penyimpanan yang tidak sedikit. 

Untuk hal-hal kecil, seperti fotocopy KTP untuk keperluan tertentu, tidak perlu lagi membuang waktu mencari-cari tukang fotocopy. Cukup merekamnya dengan kamera untuk disimpan sebagai data. Dengan penyimpanan secara digital, kita dapat mengatur pemberian nama file (naming convention) sesuai dengan kelompok dokumen, sehingga mudah dicari baik secara manual maupun menggunakan aplikasi. Singkat dan simple. 

Foto-foto traveling, catatan-catatan meeting, kontak klien, customer, relasi, dll lebih aman disimpan secara digital. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, untuk hal-hal sederhana, seperti menyimpan faktur pembelian barang bergaransi, lebih praktis untuk memotretnya dan menyimpannya dalam bentuk digital. Gaya hidup mobile, entah itu karena pekerjaan, traveling ke luar negeri untuk explore dunia, juga mempengaruhi tata cara penyimpanan dokumen-dokumen tersebut. 

Tinggal sementara di luar negeri dan harus membawa copy dokumen-dokumen penting, tentunya akan lebih mudah jika dokumen-dokumen tersebut di-scan dan disimpan dalam bentuk digital yang dapat dicetak dimana saja jika sewaktu-waktu diperlukan. 

Apa jadinya kalau terjadi sesuatu yang menyebabkan hand phone rusak atau hilang? Untuk itu kita perlu memback up data ke media penyimpanan lain secara berkala. 

Dulu saya mengandalkan email, google drive, dan dropbox sebagai media penyimpanan digital. Dokumen-dokumen untuk aplikasi pekerjaan, termasuk soft copy ijazah dan akta kelahiran. Saya pikir lebih praktis menyimpan data di media online karena saat itu saya tinggal di luar negeri dan cenderung hidup nomaden. 

Jika dokumen-dokumen tersebut dibutuhkan tinggal buka email, save ke komputer, cetak atau resend lagi untuk keperluan baru yang dikirim lewat email. Semuanya gratis dan mudah dicari ketika diperlukan. 

Namun bagaimana jika ada kebocoran data, entah itu akibat ulah hacker, keamanan aplikasi yang kurang memadai, seperti kasus facebook saat ini, dan tentunya data-data kita ada pada database provider aplikasi yang kita pakai tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline