Lihat ke Halaman Asli

Benda Kecil Berdampak Besar

Diperbarui: 10 September 2022   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah pulang sekolah, sebut saja Amanda, berlari kecil menghampiri mamanya yang menjemputnya keluar dari ruang kelas sebuah Taman Kanak-Kanak di pusat kota Jakarta. "Mama, aku dapat 3 bintang dari Miss Susi." Wajahnya ceria dan semangat saat menceritakan pengalaman belajarnya di kelas, sambil berjalan menuju mobil yang mengantar mereka pulang kembali ke rumah, Amanda terus melanjutkan ceritanya bagaimana ia telah mengumpulkan banyak bintang pada hari itu, dan ia telah mengumpulkan bahkan lebih banyak dari pada teman-teman sekelasnya. Sang Mama membagi pengalamannya bahwa semenjak guru di sekolah Amanda memberinya bintang setiap ia mampu menulis angka 1-10 dengan benar, Amanda menjadi semakin rajin berlatih menulis angka di rumah.

Apa yang membuat Amanda begitu sumringah serta bersemangat saat pulang sekolah dan motivasi apa yang telah merubah perilaku Amanda menjadi lebih rajin untuk berlatih menulis angka di rumah? Jawabannya sederhana, ya, bintang. Benda kecil yang mampu membuat Amanda mengalami perubahan tingkah laku. Dalam penggalan cerita tersebut bukanlah bintang yang harus dibeli di toko mainan berbentuk kartun lucu tokoh favorit anak-anak, melainkan bintang yang dibuat dari potongan kertas bekas pakai dengan warna-warna cerah, yang kemudian dilipat dengan teknik origami sederhana dan berubah bentuk menjadi bentuk bintang 3 dimensi. Dengan pemberian bintang kepada siswa yang telah berhasil menunjukkan kemampuannya, seorang pendidik berhasil membuat perubahan tingkah laku dari peserta didiknya.

Dalam teori behaviorisme, belajar harus dilihat sebagai sebuah perubahan yang terjadi karena adanya stimulus dan respon. Stimulus adalah sesuatu yang dikondisikan oleh seorang pendidik. Sedangkan respon adalah bagaimana peserta didik merespon stimulus tersebut. Dan untuk memperkuat respon terhadap stimulus, pendidik dapat memberikan reinforcement positif ataupun negatif.

Tentunya sebagai seorang pendidik dalam mempraktekkan teori behaviorisme tidaklah mudah, guru ditantang untuk kreatif dan inovatif dalam memberikan reinforcement kepada siswa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline