Pernah merasa waktu menjelang maghrib di bulan Ramadhan terasa lebih lama dari biasanya? Jarum jam seolah-olah melambat, perut semakin berbunyi, dan melihat orang lain makan di media sosial terasa seperti ujian terberat. Tapi di balik itu semua, ada pelajaran besar tentang self-growth yang bisa kita ambil: kesabaran. Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga melatih diri untuk lebih sabar, baik dalam menghadapi waktu yang berjalan lambat maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kesabaran ini ternyata bukan hanya soal menunggu adzan maghrib, tetapi juga bagaimana kita merespons godaan dan tantangan. Saat siang hari, energi mulai menurun, pekerjaan terasa lebih berat, dan emosi lebih mudah terpancing. Di sinilah latihan self-control terjadi. Jika kita bisa tetap tenang meskipun kepala terasa berat karena kurang kafein atau perut mulai protes karena belum diisi, maka setelah Ramadhan, kita akan lebih terbiasa menghadapi tantangan dengan kepala dingin.
Selain kesabaran, menunggu waktu berbuka juga mengajarkan kita arti bersyukur. Setelah seharian menahan lapar, tegukan pertama air putih dan gigitan pertama kurma terasa begitu nikmat. Kita jadi sadar betapa seringnya kita mengambil hal-hal kecil seperti makanan dan minuman sebagai sesuatu yang biasa, padahal tidak semua orang seberuntung itu. Kebiasaan ini bisa menjadi bagian dari self-growth, yaitu membentuk pola pikir yang lebih menghargai apa yang kita miliki dan tidak mudah mengeluh.
Jadi, jika besok sore kamu merasa waktu berjalan lambat menjelang maghrib, coba lihat dari sudut pandang yang berbeda. Alih-alih mengeluh, manfaatkan momen itu untuk refleksi diri. Mungkin ini saat yang tepat untuk membaca buku, berdzikir, atau sekadar merenungkan target hidup ke depan. Karena pada akhirnya, Ramadhan bukan hanya tentang berbuka puasa, tetapi juga tentang bagaimana kita berkembang menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI