PENGARUH SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KALIMANTAN TIMUR
Kalimantan Timur mempunyai jumlah penduduk yangt erhitung masih sedikit, juga mempunyai jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang relatif kecil. Suatu daerah dengan wilayah yang luas dan memiliki penduduk sedikit serta kaya dengan sumber daya tambang dan kehutanan, pada dasarnya dapat tumbuh walaupun tanpa pembangunan.
Program pembangunan harus segera dikembangkan, salah satunya adalah dengan mengembangkan sektor pertanian. Membangun sektor pertanian berarti juga membuka kesempatan kerja di sektor yang lain, seperti pengolahan pangan, sektor pemasaran dan menimbulkan pengaruh ekonomi di sektor non farm (industri, perdagangan dan ketenagakerjaan) serta diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah telah menempatkan pembangunan agribinis sebagai penggerak utama perekonomian nasional.
Banyak daerah-daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan Timur menjadikan pembangunan agribisnis sebagai leading sector perekonomian daerahnya. Agribisnis dijadikan sebagai basis dan pemicu percepatan pembangunan ekonomi di daerah. Agribisnis yang berbasis pada pemanfaatan sumber daya lokal (alam, buatan, sosial budaya dan kelembagaan lokal) secara lestari, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk guna meningkatkan produksi Kalimantan TImur serta diharap dapat mengatasi persoalan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Timur diharap akan berpengaruh besar dalam menumbuhkan perekonomian dalam jangka menengah dan panjang. Perkembangan industri yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat membutuhkan lahan yang luas dan berkualitas, tenaga kerja tersedia, kehidupan penduduk dalam pertanian, transfer teknologi dan pengembangan teknologi lainnya. karena ada beberapa kekurangan Oleh karenanya pertumbuhan sektor pertanian belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kalimantan Timur.