Lihat ke Halaman Asli

Vincent Setiawan

Mahasiswa Teknik Elektro President University

Covid-19 adalah Tamparan Keras bagi yang Tidak Percaya Evolusi

Diperbarui: 21 Juni 2021   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Evolusi yang dipopulerkan oleh Charles Darwin dalam bukunya The Origin of Species memang menjadi perdebatan banyak orang. Terutama mereka yang berasal dari kalangan agamawan dan kalangan ilmuwan. Teori ini dikatakan melawan teori penciptaan yang diakui oleh rata-rata agama di seluruh dunia.

Namun, dengan adanya Sars-Cov-2 (selanjutnya saya sebut virus corona) atau virus penyebab Covid-19, seharusnya kita sebagai manusia yang memiliki akal sehat memilih untuk jauh lebih percaya kepada teori evolusi.

Mengapa demikian?

Sederhananya, virus corona ini mencapai level mutasi yang sangat amat cepat. Dalam 1 tahun penyebarannya di dunia, telah terdeteksi banyak varian strain daripada virus yang diduga berasal dari kelelawar ini. Dan yang membuktikan ini adalah suatu pembuktian dari teori evolusi adalah strain-strain ini menyesuaikan dengan tempat di mana dia hidup.

Sebagai contoh, virus corona varian delta yang baru merebak di Indonesia ini berasal dari India. Selain lebih mematikan, juga virus corona varian baru ini memiliki kemampuan penyebaran yang jauh lebih luar biasa. Tetapi gejala yang dihasilkan? Cenderung sama.

Menurut dugaan saya yang tidak ilmiah, virus ini menjadi lebih mematikan dan lebih cepat menyebar karena dia menemukan inang dalam jumlah variasi yang banyak. Berdasarkan kepada prinsip machine learning yang saya pelajari, sebuah "mesin" ketika dia dihadapkan kepada variasi yang banyak, maka kemampuannya akan jauh meningkat. Hal ini saya duga juga terjadi kepada varian covid-19 terbaru ini. Dengan banyaknya variasi manusia, dia berhasil menemukan jalan untuk menyebar dengan cepat dan membunuh manusia dengan cepat pula.

Dan juga virus covid-19 ini adalah suatu penjelasan yang cukup baik untuk menjelaskan asal usul Homo sapiens. Banyak orang berpikir kalau Homo sapiens berasal dari monyet dan sebagainya. Padahal, Homo sapiens adalah salah satu varian dari primata itu sendiri. Dan dengan prinsip yang sama, Homo sapiens berubah menjadi satu mahluk yang secara spesies berbeda dengan kerabat-kerabatnya. Bisa jadi hal ini terjadi karena Homo sapiens juga dihadapkan dengan varian kasus yang lebih beragam dibandingkan saudara-saudaranya. Karena kebiasaan Homo sapiens untuk berkelana, maka manusia pun berhasil menemukan satu jalan keluar untuk menjadi mahluk yang tercerdas di masa sekarang ini.

Bukan tidak mungkin, dengan prinsip yang sama, manusia-manusia modern dapat berubah menjadi varian baru atau bahkan menjadi spesies baru karena adanya perubahan kasus tadi. Sesungguhnya sains tidak pernah berbohong dan tidak pernah mendusta serta tidak akan memberikan cerita khayalan yang palsu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline