Lihat ke Halaman Asli

Viecri Bendarwis Adikara

manusia yang berusaha memanusiakan manusia🔅

Kerinduan Masyarakat Indonesia Akan Hiburan Sepak Bola

Diperbarui: 3 Maret 2021   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

fandom.id

Pada akhir tahun 2019 di China tepatnya di kota Wuhan terdapat wabah yang menginfeksi seluruh warga dikotanya yakni biasa disebut virus Corona atau Covid-19. Selain China, coronavirus juga menyebar secara cepat ke berbagai negara lain, termasuk Jepang, Thailand, Jepang, Korea Selatan, bahkan hingga ke Amerika Serikat. gejala infeksi virus Covid-19 dapat muncul mulai dua hari hingga 14 hari setelah terpapar virus tersebut.

Pada 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia dan Delapan bulan sudah Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Selama periode tersebut telah lebih dari 440.000 masyarakat Indonesia terpapar Covid-19, dan lebih dari 14.000 di antaranya meninggal. Kehidupan sosial pun berubah, sehingga seluruh masyarakat mau tidak mau harus bisa beradaptasi dan semua kegiatan di dunia olahraga pun menjadi kena imbasnya juga akibat wabah yang menerjang wilayah negara kita ini. 

Salah satunya dunia sepak bola dan persatuan sepak bola seluruh indonesia atau yang biasa kita kenal dengan sebutan PSSI ini resmi menghentikan Shopee Liga 1 2020 mulai 22 Maret lalu. Dan tepatnya pada Minggu, 15 Maret 2020, merupakan terakhir kali pencinta sepak bola Indonesia disuguhi pertandingan Liga 1. 

Penghentian sementara itu dilakukan karena situasi darurat bencana akibat pandemi virus corona., memang wabah ini menjadi momok yang sangat menyeramkan karena dapat mematikan sejumlah usaha dan mata pencaharian terkhusus para atlet sepakbola di tanah air yang kita cintai ini dan "Hampir semua bisnis klub, seperti tiket, merchandise, dan lain-lain harus mandek," ujar Ruddy selaku manager utama Arema FC.

Beberapa upaya yang dilakukan pssi untuk merencanakan pengganti liga 1 dan 2 yang diberhentikan karena pandemi ini seperti dalam keputusan Mochamad Iriawan atau biasa disapa dengan Iwan Bule selaku ketua umum pssi akhirnya menetapkan bahwa dalam periode bulan Maret hingga Juni dalam status keaadaan kahar terkait dengan covid-19. 

Dalam surat keputusan yang diteken beliau pssi menunda kompetisi liga 1 dan 2 di Indonesia ditunda hingga 29 Mei dan dalam surat itu juga pssi juga memutuskan bahwa kompetisi bisa digelar lagi pada 1 juli jika pemerintah tidak memperepanjang lagi status darurat bencana ini namun, jika pemerintah masih memperpanjang maka pssi menilai belum ideal untuk melanjutkan kompetisi di indonesia dan bahkan terancam diberhentikan permanen. 

Semua kalangan suporter di seluruh penjuru indonesia selalu menekan pemerintah dan pssi untuk melanjutkan ajang kompetisi liga 1 dan 2 di indonesia dengan mematuhi protokol kesehatan karena dalam pandemi seperti ini masyarakat indonesia tidak memiliki hiburan oleh karena itu mereka mendesak sesegera mungkin guna untuk menghibur masyarakat indonesia yang dalam status pembatasan sosial berskala besar.

"Setelah kompetisi dihentikan, kami melakukan komunikasi intens dengan klub Liga 1 dan Liga 2. Mereka sepakat bahwa kompetisi harus dilanjutkan. Setelah itu kami bawa ke rapat Exco dan dengan ini PSSI memutuskan melanjutkan kompetisi," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang kerap disapa Iwan Bule yang pada akhirnya dalam rapat Exco itu PSSI dan jajaranya sepakat akan kembali menggelar kompetisi Liga 1 mulai awal Oktober 2020. 

PSSI juga sudah menyusun jadwal. Liga 1 2020 rencananya dilanjutkan dengan sistem home tournament. Nantinya, kompetisi dipusatkan di Pulau Jawa. Tim-tim dari luar Pulau Jawa diminta untuk bermarkas di Pulau Jawa selama lanjutan Liga 1 2020. Setelah melakukan koordinasi dengan berbagai jajaranya dan sosialisasi kepada seluruh tim di liga 1 dan 2 pssi melayangkan izin kepada satgas covid dan kepolisian, akan tetapi semua itu terbentur dengan izin kepolisian dan dengan tegas Polri memutuskan tidak mengeluarkan izin keramaian untuk kompetisi sepak bola di Indonesia. 

"Polri tidak mengeluarkan izin keramaian," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono kepada wartawan, Selasa (29/9). Beliau menjelaskan bahwa pandemi covid belum mereda dan makin hari makin bertambah kasus positif yang terpapar virus ini. Karena hal itu masyarakat indonesia sangat mensayangkan kepada pihak polri kenapa izin keramaian saat pilkana diperbolehkan kok ini izin sepakbola tidak diturunkan izinnya, bahkan beberapa pemain profesional seperti Marco Simic dan lainya menggunggah hastag #AYOMAINLAGI hal ini adalah bukti kekecewaan pemain akan sistem regulasi yang amat sulit dan juga untuk mendesak agar liga segera diizinkan dan dilanjutkan agar mereka juga dapat pemasukan. 

Pada akhirnya opsi untuk menggulirkan liga di tahun 2020 hanyalah omong kosong belaka dan seluruh kalangan elemen masyarakat indonesia yang mempunyai jiwa suporter mendesak untuk menghapus saja kompetisi di tahun 2020 dan memikirkan untuk berlanjut di musim tahun selanjutnya tahun 2021.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline