Lihat ke Halaman Asli

viatur

Mahasiswa

Mengasuh Anak "Broken Home"

Diperbarui: 3 November 2019   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap keluarga pastinya menginginkan keadaan keluarganya harmonis, penuh kasih sayang didalamnya. Anak-anak membutuhkan peran orang tua yang memberikan mereka perhatian dan kasih sayang.namun, sangat disayang tidak semua dapat merasakan itu semua. Masih ada diantara mereka merupakan korban dari salah satu permaslahan orang tua mereka yang berakibatkan perceraian. Tentunya, ketika sang anak mendengar sebuah kata perceraian, mereka pasti merasa hancur, karena tidak mendapat perhatian dan kasih sayang dari kedua oarang tuanya. Bahkan terkadang hal perceraian ini, menimbulkan dampak negatif bagi sang anak.

Anak yang mengalami broken home akan mempengaruhi keadaan fisik maupun psikisnya. Selain itu, juga dapat mempengaruhi masa depan yang diinginkan anak itu.  Lantas, bagaimana mengasuh anak-anak yang sudah mengalami broken home ? berikut merupakan cara mengasuh anak broken home :

1. Tetap Menjaga Komunikasi

Meskipun orang tua sudah bercerai, sebagai orang tua yang baik adalah orang tua yang tetap menjalin komunikasi antara keduanya untuk membesarkan dan mengasuh anak-anaknya. Meskipun sulit untuk kedua orang tua ini, haruslah tetap menjalin komunikasi dengan baik. Sehingga anak akan tetap mendapatkan kasih sayang dan perhatian kedua orang tuanya. Lantas bagimana jika hak auh hanya didapat oleh salah satu orang tua? misalkan, hak asuh diberikan kepada sang ibu, maka sebagai ibu tidak bolehlah egois untuk mengurusnya sendiri. Namun harus lah tetap memberikan waktu antara si anak dan ayahnya.

2. Tetap Jadi Tempat Berbagi Cerita Anak

Masalah yang sudah dihadapin pasangan, jangan lah menghilangkan peran sebagai orang tua. Jangan membiarkan anak merasakan sendirian. Meskipun,sudah bercerai, cobalah untuk tetap menjadi tempat berbagi cerita ternyaman anak. Agar segala keluh kesah si anak dapat didengarkan oleh orang tua. Sehingga anak yang mengalami broken home tidak mencari tempat perhatian dilainnya.

3. Berlibur

Agar anak tidak merasa bosan, tetaplah ajak mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif. Seperti berlibur, melakukan kegiatan yang digemari sang anak, dan kegiatan-kegiatan positif yang lainnya. ketika sang anak melakukan kegiatan ini, tetaplah dampingi mereka, agar mereka tetap mendapatkan kasih sayang.

4. Jangan Memperlibatkan Permasalahan Didepan Anak

Hal inilah yang terpenting, ketika orang tua mendapatkan masalah, janganlah sampai terdengar dan terlihat sang anak. Karena ketika si anak melihat permaslahan orang tuanya sangatlah diingat-ingat dalam memorinya. Apalagi ketika ada kekerasan dalam masalah itu. Akan mempengaruhi perkembangan fisik dan psikisnya.

5. Jangan BiarkanAnak Untuk Menyesali Diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline