Lihat ke Halaman Asli

Abdi Galih Firmansyah

Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Sajak Ramadan: Perjumpaan

Diperbarui: 29 Maret 2023   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Sebelum aku menuliskan puisi, kupaksa sedapat mungkin kesadaranku hidup bersenyawa dengan kemurniannya

Sebelum aku meraih ide, kucoba menerka nerka sekitar, meyakini ayat kauniyah tuhan yang menebar halus di depan mata

Malam demi malam semburat cahaya kecil rumahku kini kian terbit sinar sinar baru yang tak kutahu darimana asalnya

Burung gagak bersikap lebih sopan dari biasanya serta ikan nila berenang tenang tak kutahu apa sebabnya

Aku menunggu mu wahai nurani...

Belum saja engkau datang, sementara ramadan sudah membentangkan benih ampunan

Andai saja engkau datang lebih awal, kupastikan ayat ayat itu dapat kugenggam erat erat

Kumasukkan dalam rumahku

semakin teranglah ruang ruang ku

semakin hidup jiwa jiwa yang gersang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline