Lihat ke Halaman Asli

Varhan AZ

Penyemangat

Bagaimanapun Kondisinya, Pilkada 2020 Harus Dilanjutkan

Diperbarui: 24 Juni 2020   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Presiden Joko WIdodo Lantik 9 Gubernur-Wakil Gubernur Hasil Pilkada Serentak 2018 (Foto: Oji/Humas via setkab.go.id)

"Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu takkan pernah menunggu." --Benjamin Franklin. 

Pilkada 2020 menjadi tantangan besar yang harus di hadapi. Maju atau mundur menjadi keputusan besar yang harus dipikirkan matang. 

Pada 23 September 2020 batal menjadi hari bersejarah. Bagi Petahana mempertahankan tahtanya, penantang membuktikan dirinya dan rakyat berharap perubahan hidupnya.

Ada 3 opsi pengunduran ditawarkan KPU. 9 Desember 2020, 17 Maret 2021 dan 29 September 2021. Opsi terakhir aman, tapi tidak realistis, terlalu jauh,terlampau banyak efek domino. 

Pro dan Kontra mengerucut pada 2 opsi, tanggal terdekat, atau yang di tengah-tengah. Yang pilih di tengah, karena berharap pandemi sdh selesai nanti. Tapi siapa yang bisa jamin Maret 2021 pandemi selesai? WHO saja bilang Covid bisa 2-5 tahun, atau selamanya.

Kita ingin pandemi ini secepatnya berlalu,kalau bisa hari ini. Sekarang! Tapi coba realistis, sejak 2002 Virus SARS saja sampai sekarang belum ditemukan Vaksinya, 18 tahun sudah. 

Setelah 50 tahun pun Vaksin Virus Demam Berdarah belum juga ditemukan sepenuhnya. Artinya berharap Vaksin Covid segera ditemukan adalah optimisme, namun menjadi naif bila tidak melakukan apapun sebelum masa itu tiba.

Pandemi masih melanda, bukan berarti kita tidak bisa bergerak. Berdiam berarti mati, kekacauan berawal dari ketiadaan pergerakan. dompet keos, kas daerah keos, ekonomi keos, sampai program pemerintah akan keos. 

Daya serap APBD dipastikan menjadi rendah karena program banyak tidak terlakasana. Memang, solusi sekaligus opsi terbaik adalah mengalihkan kepada penanganan Covid-19, tapi mengalihkan anggaran Pilkada justru menimbun masalah baru.

Banyak masalah yang hadir saat Pilkada diundur terlalu lama. Pilihan Pemerintah mengundur 3 bulan sudah tepat karena masa tersebut sudah cukup digunakan sebagai tahap adaptasi. Toh setelah 3 bulan dirumah saja, aktivitas menuju New Normal telah kembali dimulai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline