Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Semakin Nyungsep

Diperbarui: 24 Maret 2019   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Variabel penyebab Jokowi makin nyungsep memang beragam.

Model pencitraan Jokowi pada Pilpres 2014 yang mampu mengantar kemenangan Jokowi justru pada Pilpres 17-4-2019 mendatang justru bikin Jokowi nyungsep.

Mengapa bisa??karena model pencitraan tersebut berhasil dikuliti habis habisan lewat medsos sehingga warganet berkesimpulan bahwa pencitraan tersebut cuma "acting" saja alias bohongan mirip bikin sinetron.

Narasi bahwa Jokowi sebagai petugas partai,Presiden "boneka",Presiden "pembohong" menyebar viral di medsos mirip fenomena bola salju yang dari waktu ke waktu berhasil ditanamkan di benak publik secara massive akibatnya Jokowi mengalami "delegitimasi".

Bisa dikatakan medsos adalah pihak pertama yang secara bermakna membikin Jokowi nyungsep.

Pendukung Jokowi sekelas Abu Janda,Ali Muhtar Ngabalin,Nusron Wahid,Said Agil Siraj ,Rhoma Hurmuziy yang pada awalnya diniatkan untuk membela Jokowi hasilnya justru kontra produktif akibat gaya komunikasi yang kurang pas,bandingkan dengan Rocky Gerung ataupun Fadli Zon yang begitu fenomenal.

Belum terlambat bagi kubu Jokowi untuk menampilkan Cahyo Kumolo,Pramono Anung,Arya Bhima(atau Bima Arya) ,Eva Sundari, Maruarar Sirait untuk berada digaris depan menghadapi Rocky Gerung,Fadli Zon vs dalam beradu argumentasi.

Yang jelas untuk sementara sebaiknya orang semacam Ngabalin,Abu Janda jangan dipakai dulu,sebab ybs cuma bikin semakin nyungsep.

Intinya adalah "branding"Jokowi-Makruf lengkap dengan barisan sorak sorak hore terbukti gagal total,walaupun untuk tahun lalu(2014) branding Jokowi memang berhasil.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa dengan model kampanye yang sama dilakukan oleh orang yang sama tapi kok hasilnya beda??.

Khusus terkait Jokowi justru hasilnya semakin "bungee",Jokowi dari hari kehari semakin tidak laku dijual....mungkinkah selera masyarakat berubah??.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline