Lihat ke Halaman Asli

Unu Nurahman

Guru SMAN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sebelas April Sumedang

Koneksi antar Materi Pengelolaan Program yang Berdampak Kepada Murid

Diperbarui: 9 April 2024   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

UNU NURAHMAN

CGP Angkatan Ke-2 Kabupaten Majalengka

Fasilitator: YADI GUNAWIADI, S.Pd.,M.M.Pd.

Pengajar Praktik: ENDUNG S.Pd.

Sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makariem, Guru Penggerak adalah talenta pemimpin masa depan, seperti kepala sekolah, pengawas dan lainnya, oleh karena itu beliau telah merancang regulasi yang mendukung dan memastikan alumni penggerak benar benar mendapatkan prioritas dan kesempatan pertama di posisi kepemimpinan, Modul 3.3. Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) memberikan vekal pengetahuan kepada Calon Guru Penggerak untuk melaksanakan peran pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan program yang berdapak kepada murid.

Dalam implementasi modul pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah, seorang pemimpin pembelajaran harus mampu bersinergi dengan semua pihak yang ada di sekolah baik dewan guru, staff, siswa, orang tua siswa, dan juga masyarakat sekitar sekolah untuk dapat secara bersama-sama menginventarisasi segala sumber daya (aset) yang dimiliki sekolah dan menjadikan segala aset tersebut sebagai kekuatan yang dimiliki oleh sekolah untuk dikelola dan dimanfaatkan dalam rangka menyusun program sekolah yang berdampak kepada murid.

Pengelolaan Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Proses menuntun yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terrealisasi dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal dengan adanya program yang berdampak pada murid.

Program ini tentunya disesuaikan dengan visi dan misi sekolah dan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Perencanaan yang matang akan menentukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut.

Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menyusun dan mengelola program sekolah yang berdampak kepada murid dengan berpijak pada sumber daya yang dimiliki sekolah utamanya guru dan juga murid. Melalui penerapan Inkuiri Apresiatif dengan menggunakan tahapan BAGJA, seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan sekolah berbasis sumber daya yang akan menggerakkan warga sekolah untuk melakukan perubahan positif. Perubahan positif yang dilakukan secara konsisten akan melahirkan budaya positif (positive cultures) yang pada hakekatnya adalah pembiasaan karakter baik di sekolah.

Salah satu strategi yang digunakan dalam Pengelolaan Program adalah strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting) yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline