Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Faham faham yang membunuh kebenaran

Diperbarui: 30 September 2025   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ; Pribadi-tik tok

BAGAIMANA KEBENARAN BISA BERDIRI ?

Bagaimana seseorang melihat serta menilai sesuatu itu bergantung pada kacamata apa yang dipakainya serta dari sudut mana ia melihatnya.

Kalau kacamata hitam yg dipake maka semua akan nampak gelap dan samar, Kalau sudut pandang situasi,kondisi dan keadaan yang dikedepankan maka sesuatu tak bisa selalu dapat dipastikan, kalau sudut pandang kuantum melulu yang digunakan maka semua akan nampak samar-tidak jelas

Nilai kebenaran itu suatu yang vital-urgent dalam peradaban, kehidupan praktis serta filosofis manusia,Masalahnya; Bagaimana kita menghadapi fihak yang tidak ingin nilai kebenaran itu berdiri,mereka menghadang jalan ke arah rumusan kebenaran dengan ragam ide,konsep, gagasan,pemikiran

Apakah Tuhan ingin manusia melihat dari sudut pandang serba tak jelas-relatif- samar atau mengambil dari sudut pandang yang pasti dan jelas sebagai dasar penilaian ? (persfective agama)

Kalau melulu melihat dari sudut pandang absurd maka kebenaran tidak akan pernah berdiri,Apalagi setelah sudah absurd itu "dikosongkan" dalam kasunyataan. Kebenaran itu didalamnya mesti berdiri nilai nilai (benar-salah,baik buruk,bijak-picik,Dlsb.-bukan tujuan mencari kekosongan-kasunyataan)

Absurdis selalu mencari cari sudut pandang dimana sesuatu tidak dapat dilihat serta di nilai secara jelas.Misal ketika seseorang menilai sesuatu berdasar penampakannya di dunia nyata maka ia lari ke dunia kuantum untuk melihatnya dari persfective kuantum sehingga deskripsi tentang sesuatu itu menjadi samar

Ketika seseorang hendak membuat penilaian hitam putih misal benar atau salah dengan melihat pada mekanisme sebab-akibat yang dapat diamati maka ia membawanya ke sudut pandang dimana kondisi kondisi bermain supaya penilaian itu tertunda

Ketika seseorang hendak menarik benang merah kepastian berdasar penampakan di dunia nyata,seorang relatifis membawanya ke sudut lain supaya kepastian itu tidak nampak dan yang dikedepankannya misal adalah situasi dan keadaan tertentu yang membuat kepastian sesuatu itu nampak lenyap

Jadi bila menginginkan simpulan- rumusan-penilaian atas sesuatu secara lebih akurat-sempurna-utuh memang baik bila melihat dari berbagai sisi dan sudut pandang yang mungkin tapi bukan lantas kepastian atau kemutlakan tentang sesuatu itu mesti lenyap dan yang dikedepankan sifat atau sudut pandang relatif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline