Lihat ke Halaman Asli

Yasudah

Diperbarui: 24 November 2020   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Berbenahlah dari patah untuk tumbuh, dari jatuh untuk bangun. Karena disetiap api yang menyala, selalu ada bara yang membiru. Bersabarlah untuk hasil yang subur. Tenangkan raga, juga jiwa - jiwa yang lelah setelah seharian bersusah payah.

Tetaplah tumbuh walau rapuh.
Meski harus terluka, menjadi kuat adalah satu cara untuk menopang orang - orang yang kita sayang. Bersyukurlah, Berbahagialah. Sebentar lagi, semuanya akan sirna. Luka akan lapuk dengan seiring berjalannya waktu.

Nikmati hari - hari tanpa ada rasa benci. Hidup selalu ada anugerah di titik bilik - bilik rasa pedih.
Nikmatilah hari - hari tanpa ada rasa dendam. Hidup selalu berjalan ke depan, bukan kebelakang.

Meski kita bukan manusia yang sempurna, tapi kita harus tetap berjalan mencari titik kesempurnaan, keistimewaan dalam diri kita, dengan belajar mengikhlaskan yang telah pergi, memaafkan yang telah berlalu, dan menjajak jalan baru untuk menantang hari esok.
Bisa saja dalam kehidupan, bukan " hidup " yang keras. Tetapi kita yang terlalu lemah, lengah, dalam menjajaki.

Hidup tidak harus istimewa, hidup tidak harus bergelimang harta. Manusia yang kaya adalah manusia yang punya banyak harta akan kesadaran, dan penuh rasa syukur.
Bersyukurlah, berbahagialah.

Penulis : Udan Ramdani
24 November 2020

---------------------




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline