Lihat ke Halaman Asli

Mustyana Tya

Penulis, jurnalis dan linguis

MBloc, Kenangan Gleen Fredly dan Kesakitan 98

Diperbarui: 17 Juni 2021   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Untuk milenial Jakarta, pasti udah tahu ada tempat nongkrong baru namanya MBloc. Sesuai namanya, tempat nongkrong ini ada di Blok M, samar ingatan saya tempat apa ya ini dulu. Cuma letaknya ada di dekat terminal Blok M dan di depan Kejagung yang kebakaran beberapa waktu lalu.

Seperti biasa, saya ke sini dengan impluitas dan tanpa rencana. Setelah pulang meeting dengan PLN yang letaknya juga di sekitaran Blok M. Saya benar-benar baru tahu ada tempat ini dan termasuk yang ketinggalan setelah semua orang udah foto-foto untuk feed instagram mereka hahah. 

Kebetulan saya datang malam, dan memang kumpulan kafe dan tempat nongkrong ini lagi rame-ramenya. Bahkan banyak seliweran Grabwheel dimana-mana. Norak khas Jakarta.

Saya dan teman saya bahkan seimplusif ngajakin temen kami yang lagi di kosan untuk mampir makan malam di sini. Jadi selama tunggu teman kami satu lagi, saya berkeliling dulu mencari tempat makan yang nyaman sekaligus ramah kantong. 

Kuliner yang ditawarkan cukup beragam ada Indonesia, ice cream sampai western. Di sini bukan cuma mejeng kafe-kafe aja tetapi juga toko-toko tematik kayak tempat komik, jualan piringan hitam, jamu, kaos dan lain-lain yang gak mainstream, unik! Dan rasanya emang jadi sarang untuk kaum hipster ibukota.

Dok. pribadi

Ternyata, bukan cuma itu saudara-saudara sebangsa! Ada satu toko yang paling rame sekaligus paling berisik. Pas saya masuk saya langsung disodori plamfet yang isinya soal Semanggi II. Kalau masih ingat, Semanggi II itu tragedi berdarah mahasiswa yang ditembaki sama TNI waktu rusuk 98. 

Seketika langsung bergidik dan inget novel Laila Chudori Laut Bercerita. Saya langsung screening sekitar, kumpulan anak muda mengerubungi bapak-bapak yang sedang bercerita. Samar saya dengar ternyata itu adalah bapak yang kehilangan anaknya di Semanggi II dan masih keras menuntut keadilan.

Dok. pribadi

Ada pojok display juga di sini, saksi bisu tragedi ini. Baju-baju bekas tembakan dengan cipratan darah dan menyalahkan Wiranto sebagai bagian aktor pembunuhan ini. Hm....Saya tertarik ikutan nimbrung tapi teman saya sudah menarik saya untuk pergi dan mencari tempat lain.

Dok. pribadi

Di belakang Mbloc ada juga kafe yang menarik dan dinding-dinding mural yang jadi latar para selebgram foto. Muralnya ga gitu ciamik ada juga yang kelihatan asal tapi lumayan menambah semarak Mbloc. Lucunya juga ada beberapa tanaman hidroponik yang dipamerkan seolah mereka bilang klo makanan di sini sehat.

Dok. pribadi

Di sebelah tembok mural ini ada kedai yang mencolok namanya Oeang. Tempatnya paling besar dibandingkan dengan kedai yang lainnya. Penasaran dengan ini, kita pun masuk. 

Saya langsung tertuju dengan papan menu yang luamayan untuk kaum menengah, tapi rata-rata menu yang disajikan snack. Trus desain rusty dan fabric juga menyita perhatian dan orang-orang menyukainya untuk tempat kongkow2. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline