Lihat ke Halaman Asli

S Aji

TERVERIFIKASI

Nomad Digital

Politik dan Relawan, Apa yang Perlu Kita Renungkan?

Diperbarui: 9 Agustus 2022   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meluapkan kegembiraannya seusai deklarasi kemenangan Pilpres 2019.| ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO

Meletakan kata relawan dalam satu kalimat dengan politik adalah perkara yang problematik, kalau bukan "kontradiktif". 

Kalimat "Relawan Politik" berpotensi menggugurkan makna kerelawanan itu jika relawan sebagai bentuk tidak baku dari sukarelawan merujuk pada orang (atau organisasi) yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan). 

Tegasnya, kerelawanan adalah tindakan jiwa merdeka dan tidak menuntut apa-apa sebagai konsekuensinya. Tapi kita tidak cukup bisa percaya diri dengan permainan bahasa yang seperti ini. 

Kita harus masuk untuk melihat kerangka politik yang lebih luas dimana kerelawanan itu dibentuk dan membentuk dirinya secara terus menerus. 

Dari arah yang negatif, saya akan memulai dengan mencurigai kerelawanan dalam kerangka politik yang dimengerti sebagai "siapa mengatur apa, siapa mendapatkan apa".

Karena itu akan lebih mewaraskan diri sendiri jika tidak menikmati politik sebagai pertarungan yang baik versus yang buruk. Apalagi menisbatkan politik sebagai jalan (membela) keselamatan bangsa, negara, bla, bla, bla. 

Politik sehari-hari bukan saja digerakan dorongan yang melampaui kategori hitam putih yang seperti itu. 

Politik adalah percampuran yang tak habis-habis dari segala macam warna, klaim dan janji-janji yang masih diulang-ulang. Dinamisme yang menghidupinya tidak bisa diperiksa dari apa yang dikatakan di Komisi Pemilihan Umum.

Maka seperti kata-kata Ariel Heryanto, "mengharap pedagang tidak serakah seperti mengharap politikus tidak munafik". Pertanyaannya bagaimana jika mereka bersekutu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline