Lihat ke Halaman Asli

Rindu Pagi Hari

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masih pagi, tapi rindu sudah menghujani. Senyummu memenuhi pikiranku, enggan pergi, berkurang saja tidak. Raguku mulai menderu, sebegini rindukah kamu kepadaku. Kepada manusia seperti aku, yang kadang berhenti ditengah jalan dan menoleh kebelakang meninggalkanmu sendirian.

Masih pagi, tapi rindu ini masih saja menjejali. Kagumku tak pernah berkurang. Kau selalu patut disenangi. Tawamu lagi, entah kenapa begitu mengagumkan. Seperti menghisap sebatang rokok kata andi, merindukanmu itu menyenangkan, tapi terselip luka diakhir ceritanya. Aku tak pernah tau seberapa besar kau merindukan keberadaanku.

Masih pagi, tapi rindu ini masih memberontak untuk diutamakan. Aku mengutamakanmu, lalu kau mengutamakanku? Tidak? Lalu siapa yang kau utamakan? Lagi-lagi aku terdiam, berfikir keras siapa yang kau utamakan jika bukan aku, seseorang yang selalu ada disetiap kau kesepian, menangis di larutnya malam.

Masih pagi, tapi rindu ini tetap saja tidak mau menghilang. Semakin menyeruak. Membebani hati karena tak bisa dikatakan. Semakin temaram, semakin suram. Seperti nobita kepada sizhuka, tak pernah tau hubungan mereka seperti apa. Remang, tak terlihat arah tujuan.

Masih pagi, ketika rindu tak ingin disia-siakan. Sudah kucoba untuk mengungkapkan, sayangnya selalu tertahan diujung lidahku. Kemudian semakin sulit membebaniku, terasa mati rasa ketika pertanyaan “rindu ini untuk siapa sebenarnya”

Kepada kamu, rindu ini tertahan dimulutku. Ingin terucap tapi tak terungkap. Susah dikatakan bukan karena apa, karena kau sudah menggandeng tangan yang lainnya...

#baca juga dari awal setiap kalimat yang saya bold, terimakasih sudah membaca :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline