Lihat ke Halaman Asli

tudeanugerah

Badan Pusat Statistik

Persentase Penduduk Miskin, BPS vs World Bank

Diperbarui: 19 Maret 2025   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Postingan Instagram yang Membandingkan BPS vs World Bank (Sumber: instagram.com/sahamtalk)

Baru-baru ini ramai soal isu angka kemiskinan Indonesia yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang berbeda dengan angka dari World Bank. Seperti pada Gambar 1, salah satu akun instagram dari @sahamtalk yang membandingkan garis kemiskinan, persentase penduduk miskin, dan jumlah penduduk miskin oleh BPS dan World Bank. Akun ini hanya salah satu dari sekian banyak akun yang membahas ini serta melempar pertanyaan ke masyarakat, "Kamu lebih percaya BPS atau World Bank nih?" Mendapat pertanyaan seperti itu, tentu saja masyarakat akan memenuhi isi kolom komentar dengan keraguan, kritik, serta pertanyaan untuk BPS.

Sebelum melanjutkan, saya ingin mengucapkan selamat atas dilantiknya Kepala dan Wakil Kepala BPS yang baru, yaitu Ibu Amalia Adininggar Widyasanti dan Bapak Sonny Harry Budiutomo Harmadi, semoga dapat menjalankan amanah dan membawa BPS semakin maju.

Keraguan, pertanyaan dan kritik untuk BPS selalu diterima dengan baik, bahkan dijadikan edukasi khusus untuk menjawab semua keraguan dan pertanyaan yang diberikan. Seperti pertanyaan mengenai garis kemiskinan yang dikeluarkan BPS, dari mana nilai sumber nilai tersebut berasal sudah diberikan postingan khusus pada media sosial resmi BPS dan dijelaskan secara rinci menggunakan simulasi dan contoh yang tepat. Namun, sepertinya postingan-postingan penjelasan dari BPS belum sampai secara menyeluruh di masyarakat, sehingga ketika ada akun yang membahas mengenai hal ini lagi, maka tidak heran akan selalu ada masyarakat yang belum mengerti. 

Pertanyaan besarnya dari fenomena ini adalah, apakah masyarakat selama ini dibohongi? Apakah angka BPS keliru dan World Bank yang benar? atau BPS yang benar dan World Bank yang keliru? Jawabannya akan dibahas pada tulisan berikut.

Dari mana turunnya angka kemiskinan BPS?

Berdasarkan penjelasan di Berita Resmi Statistik (BRS) Profil Kemiskinan di Indonesia September 2024, BPS mengukur garis kemiskinan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar atau lebih dikenal dengan pendekatan Basic Need Approach yang diukur dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan ini berdasarkan Handbook on Poverty and Inequality yang dikeluarkan sendiri oleh World Bank. Sampai sini kita sudah bisa mengambil kesimpulan, bahwa angka BPS seharusnya sudah mengambil referensi yang sama dengan yang dikeluarkan oleh World Bank. Lalu, mengapa angkanya bisa berbeda?

Kemiskinan Indonesia menurut World Bank

               Berdasarkan Poverty & Equity Brief Indonesia yang dikeluarkan World Bank Oktober 2024, persentase penduduk miskin Indonesia jika dihitung berdasarkan:

  • Garis Kemiskinan Nasional sekitar 9,0 persen (Maret 2024),
  • Garis Kemiskinan Internasional sekitar 1,8 persen (2023),
  • Garis Kemiskinan Pendapatan Menengah ke Bawah sekitar 17,5 persen (2023)
  • Garis Kemiskinan Pendapatan Menengah ke Atas sekitar 61,8 persen (2023)
  • Ukuran Kemiskinan Multidimensi sekitar 2,1 persen (2023)

Dari nilai-nilai di atas dapat dilihat bahwa World Bank memiliki banyak referensi ukuran kemiskinan Indonesia, hal ini sangat baik untuk perbandingan dan persiapan secara menyeluruh terkait kebijakan yang akan diambil oleh para pemangku kepentingan agar tepat sasaran.

Kemiskinan Indonesia menurut BPS RI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline