Lihat ke Halaman Asli

Kisah untuk Menyelesaikan Studi yang Berakhir pada Kegagalan

Diperbarui: 23 Agustus 2020   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Kegagalan itu bukan awal atau pertanda dari sebuah kehancuran, tapi merupakan awal atau pertanda bagi suatu keberhasilan dan kebahagian yang luar biasa untuk masa yang akan datang."

Kisah ini merupakan kisah asli dari saya (penulis) saat berupaya untuk bisa menyelesaikan studi S1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Malang, namun berakhir pada sebuah kegagalan.

Kisah ini bermula saat saya lulus dari Jenjang D3 Prodi Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 2015. Setelah saya lulus dari Universitas Negeri Jakarta, saya kemudian mencari pekerjaan di Jakarta. Namun, saya tidak mendapatkan pekerjaan yang bahkan cocok untuk perhitungan biaya hidup saya selama 1 bulan di Jakarta.

Saat proses mencari pekerjaan itu, saya sering membaca salah satu syarat yang paling banyak mereka tulis atau cari adalah lulusan dengan jenjang Pendidikan S1. Entah itu S1 dari segala jurusan, maupun S1 dengan jurusan tertentu yang mereka butuhkan.

Saat melihat hal tersebut, saya merasa bahwa D3 itu masih kurang. Saya pun kemudian mencari kampus yang berstatus negeri untuk melanjutkan Pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu S1. Saat mencari tersebut ada berbagai Perguruan Tinggi Negeri, ada itu di Yogyakarta, Surabaya, Jember dan bahkan Malang. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, mulai dari akreditasi kampus, akreditasi prodi, dan prestasi kampus, saya pun memutuskan untuk memilih kampus di Malang.

Kampus tersebut bernama Universitas Negeri Malang (UM) yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malang, Jawa Timur. Saya pun mendaftarkan diri di kampus tersebut dan mengikuti seleksi yang dilakukan. 

Setelah beberapa saat kemudian, keluarlah pengumuman yang mana saya dinyatakan diterima di kampus itu pada Jenjang S1 Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

Saya pun melakukan pendaftaran ulang dan hingga pada akhirnya saya pun memulai perkuliahan disana. Saat pembayaran uang kuliah, saya merasa sepertinya orangtua tidak sanggup untuk membayar karena alasan ini dan itu. 

Saya pun memutuskan untuk meminta keringanan untuk biaya uang kuliah kepada pihak kampus, lebih tepatnya kepada pihak Fakultas. Saat datang ke Fakultas, pihak Fakultas mengatakan bahwa batas untuk pendaftarannya telah selesai. Saat itu saya merasa sangat sedih dan kecewa, namun saya tidak berhenti sampai disitu untuk mencari cara.

Saat ke Gedung akademik, saya melihat salah satu pegawai sepertinya lagi dimarahi karena tidak menemukan pengganti dari mahasiswa bidikmisi yang keluar. 

Saya pun berpikir sepertinya ini merupakan peluang besar, saya pun berharap sekali untuk ditawarin. Pegawai itupun memanggil saya dan ternyata itu untuk menawarkan saya mendaftar beasiswa itu. Namun, karena saya adalah mahasiswa yang baru masuk, maka saya tidak bisa mendaftar karena tidak memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline