Lihat ke Halaman Asli

Agung Budi Santoso

Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Berbagai Cara Merancang "Solar Home System" Sesuai Kebutuhan

Diperbarui: 13 Juni 2018   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

warungenergi.com

SHS atau Solar Home System merupakan salah satu jenis PLTS yang bisa diterapkan pada tiap rumah dengan lokasi tersebar. SHS berbeda dengan PLTS Terpusat Off Grid maupun PLTS Terpusat On Grid karena SHS bersifat berdiri sendiri dan hanya melayani beban listrik dengan kapasitas yang kecil. SHS sangat tepat diterapkan untuk skala rumah tangga dan jauh dari jaringan listrik PLN.

Sebelum melakukan perancangan, paling tidak kita harus mengetahui 4 komponen penting yang akan dipakai dalam SHS. Komponen itu adalah panel surya, solar charge controller, aki, dan inverter.

  • Panel Surya

Panel surya adalah alat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Secara umum panel surya yang dapat kita gunakan adalah jenis monokristalin dan polikristalin

  • Solar Charge Controller

Dengan bantuan solar controller proses pengisian muatan listrik dari panel surya ke aki dan juga pengosongan muatan listrik dari aki ke beban dapat dikontrol secara otomatis. Adapun jenis solar controller yang umum dipakai yaitu dari jenis PWM (pulse width modulation)  dan MPPT (maximum power point tracking)

  • Aki

Kegunaan dari aki pada SHS adalah sebagai alat yang digunakan untuk menyimpan energi listrik pada waktu siang hari. Jenis aki yang sesuai untuk SHS adalah jenis deep cycle bukan jenis aki otomotif.

  • Inverter

Inverter adalah suatu piranti listrik yang mampu mengubah sistem tegangan DC menjadi AC. Jadi pada SHS alat ini berfungsi menjembatani SHS dalam melayani beban listrik dengan sistem tegangan AC. Kapasitasnya pun dapat disesuaikan dengan daya listrik yang ada.

Untuk merancang SHS dapat dipilih berdasarkan besarnya beban listrik yang dilayani, berdasarkan jumlah aki yang tersedia, atau berdasarkan luasan area yang kita miliki. Berikut kita akan mempelajari cara penghitungan SHS sesuai dengan kriteria yang ada.

Perancangan Berdasarkan Beban Listrik

Jika SHS yang akan kita pasang ditentukan oleh besarnya beban listrik yang harus dilayani maka sebaiknya kita menuliskan dahulu jenis-jenis beban listrik yang ada. Setelah itu kita catat kebutuhan dayanya, banyaknya unit, dan lamanya beban itu menyala dalam satu hari. Berikut adalah contoh tabel dari beban listrik yang harus dicatu oleh SHS.

dokumen pribadi

Dari tabel di atas kita ketahui bahwa kebutuhan energi listrik yang harus dilayani adalah 5.352 Wh. Untuk menghitung kebutuhan panel surya jika kita pilih panel dengan kapasitas 200Wp (perhitungan jumlah peak time tenaga surya 4 jam).
  • Kebutuhan panel surya :   5.352/(200x4) = 6,69 kita bulatkan 7 panel

Jumlah kebutuhan batere 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah:

  • Kebutuhan batere minimun (batere hanya digunakan 50% untuk pemenuhan kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya kita kalikan 2 x lipat :  5.352 x 2 = 10.704 Watt hour = 10.704 / 12 Volt / 100 Amp = 8.92 kita bulatkan 9 batere 100 Ah.
  • Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar matahari) : 5.352 x 3 x 2 = 32.112 Watt hour = 32.112 / 12 Volt / 100 Amp = 26,76 kita bulatkan 27  batere 100 Ah.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline