Lihat ke Halaman Asli

Trian Ferianto

TERVERIFIKASI

Blogger

Merasa Waktu Habis Scrolling Medsos? Coba Teknik Daily Log Ini

Diperbarui: 13 September 2025   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catat menu dan aktivitas log harian Anda di ponsel | sumber: olah dengan META AI oleh Penulis

Pernahkah Anda merasa waktu berlalu begitu saja? Di ujung hari, kita merasa bersalah karena tidak melakukan hal penting yang sudah direncanakan. Seringkali, waktu kita habis hanya untuk meladeni perasaan kita sendiri: ingin rehat sejenak, buka media sosial; ingin santai, buka media sosial; ah, waktu cuma sebentar sambil menunggu antrean, buka media sosial. Akhirnya, hari-hari kita berjalan begitu saja.

Jika tidak segera dilakukan perbaikan, dalam jangka panjang, aktivitas ini bisa menjadi kebiasaan yang bersifat otomatis. Otak kita jadi tidak perlu berpikir lagi bahwa kalau ada waktu kosong, buka media sosial; kalau harus menunggu, scrolling media sosial; saat bengong di sofa, buka YouTube. Kita bisa kehilangan identitas kita sebagai orang produktif dan digantikan dengan identitas baru: pemalas yang suka menunda-nunda pekerjaan.

Jika iya, Anda tidak sendirian. Saya pun demikian. Kita semua pernah 'terjebak pada momen' malas gerak (mager). Penyebabnya bisa macam-macam: "nanti dulu", "buka medsos sebentar saja", "satu serial Netflix saja", dan lainnya. Jika tidak segera kita kendalikan, semua itu bisa menyerap banyak waktu kita yang berharga.

Jika Anda belum menemukan solusinya, cara yang saya coba ini mungkin bisa memecahkan masalah Anda: membuat log aktivitas harian. Dengan teknik ini, waktu untuk 'rehat dan scrolling medsos' juga disediakan tempat yang pas tanpa perlu menimbulkan rasa berdosa di akhir.

Namun, sebelum memulai, kita perlu menyiapkan mental. Sebagaimana prinsip Acceptance & Commitment Therapy (ACT), terimalah kondisi tersebut apa adanya. Jangan menghakimi diri. Yakinlah bahwa "si penunda" bukanlah identitas permanen Anda. Tarik napas dan terima semua itu sebagai penanda bahwa kita diingatkan untuk lebih sadar diri dan sadar waktu.

Teknik produktivitas apa pun yang gagal seringkali melupakan faktor ini di awal. Jika kita berselancar ke sana kemari, teknik-teknik produktivitas paling klasik dari berbagai kebudayaan tua pun menyarankan sebuah jurus sakti: terimalah segala kenyataan yang terjadi sebagai sebuah anugerah, sadarilah diri ini saat ini, dan manfaatkan waktu yang ada di depan mata untuk melakukan hal baik yang bisa kita lakukan. Penerimaan dan perasaan ikhlas bahwa semua terjadi sebagai pembelajaran akan membawa kita ke langkah selanjutnya dengan lebih ringan.

Jika sudah siap, mari kita lanjutkan ke tekniknya. Cukup sederhana: di awal hari, buat 3 prioritas besar, tambahkan daftar tugas ringan, siapkan log per jam, dan mulailah hari Anda!

1. Tentukan 3 Prioritas Besar

Seringkali kita memiliki kewajiban utama atau proyek besar. Dari semua itu, pilih 3 hal yang menjadi prioritas utama untuk dikerjakan hari ini. Cukup 3 saja yang paling penting dan berhubungan dengan hal yang paling berdampak pada kehidupan. Kita sering tergoda menambahkan banyak prioritas. Saat ini terjadi, maka kita perlu memahami jargon dalam manajemen: "jika prioritas ada banyak, itu artinya tidak ada prioritas". Maka, cukup pilih 3 karena ini akan meringankan beban mental kita untuk optimis bisa menjalaninya.

2. Buat Daftar Tugas Ringan (To-do List)

Setelah itu, pikirkan selama 5 menit hal-hal lain yang perlu dilakukan hari ini, sekecil apa pun: menelepon orang tua, membereskan buku, mengganti baterai jam dinding, atau membayar tagihan. Untuk bagian ini, tidak perlu terlalu pening memikirkannya. Kita juga bisa menambahkannya sepanjang hari jika ada hal penting yang baru kita ingat untuk dikerjakan. Prinsipnya, wujudkan to-do list itu agar kita punya kesadaran untuk menempatkannya pada waktu penyelesaian yang sesuai.

Setelah dua langkah ini, kita sudah memiliki 'menu harian' yang jelas untuk kita 'santap' sepanjang hari.

3. Siapkan Log Aktivitas Harian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline