Lihat ke Halaman Asli

Sunflower

SMAK STELLA MARIS

Ketika Kata "Maaf" Tak Mengurangi Harga Diri Seseorang

Diperbarui: 26 November 2020   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti ada waktu dimana seseorang mengalami persoalan dengan sesamanya. Sering kali dari persoalan yang ada seseorang akan sulit untuk memaafkan orang yang bersangkutan. 

Memaafkan adalah kerelaan seseorang untuk melupakan persoalan, mengalah dengan ego nya sendiri, dan berdamai dengan orang lain atau dengan hal yang telah menyakiti mereka tanpa rasa dendam. 

Sebagian orang menganggap bahwa “memaafkan” hanya sekedar kata kosong yang tidak benar-benar dilakukan oleh seseorang. Hal yang sering terjadi di kehidupan manusia adalah menerima permintaan maaf orang lain dengan masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Dalam arti lain seseorang memaafkan dengan tidak ikhlas atau masih menyimpan dendam. 

Memaafkan adalah hal yang penting, tapi bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Di setiap lingkungan pasti ada seseorang yang bermuka dua dalam hal memaafkan. Kebanyakan dari mereka memilih untuk bermuka dua agar permasalahan yang ada tidak bertambah parah. 

Sedangkan orang yang benar-benar tidak mau memaafkan  cenderung mengingat bekas luka yang ada atau bahkan mereka enggan untuk berdamai dan lebih memilih untuk menyimpannya sebagai dendam atau kebencian.

Dalam era masyarakat sekarang ini, fenomena membalas tindakan seseorang sering terjadi. Apalagi, membalas perbuatan seseorang disesuaikan dengan proporsi atau pencapaian yang telah dilakukan seseorang. 

Hal ini berarti, jika seseorang telah berbuat baik kepada diri kita, maka kita akan membalas dengan hal yang sama bahkan kita membalas hal yang telah dilakukan orang tersebut dengan effort yang lebih baik lagi. Sedangkan, jika seseorang telah berbuat jahat atau buruk pada diri kita, maka kita akan membalasnya dengan hal yang jauh lebih kejam lagi atau biasanya kita kenal dengan aksi balas dendam. 

Tentu saja untuk pernyataan membalas kejahatan dengan balik berbuat jahat sangat tidak baik untuk dilakukan seseorang. Namun, pada faktanya banyak sebagian dari masyarakat yang masih membalas kejahatan dengan kejahatan pula. Ada beberapa alasan yang menjadikan seseorang tergerak untuk melakukan aksi balas dendam kepada sesama.

Alasan seseorang sukar untuk memaafkan kesalahan orang dan memilih untuk membalasnya dengan kejahatan di antaranya

1) Adanya pengaruh dari tontonan televisi yang kita tonton tiap harinya. 

    Tontonan televisi yang kita lihat setiap hari sama halnya sudah menjadi konsumsi atau santapan kita setiap harinya. Acara di televisi yang kita tonton biasanya akan memengaruhi karakter kita bahkan lebih parahnya lagi, apabila tontonan itu bersifat negatif maka dapat akan meracuni penonton acara televisi tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline