Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Olala, Ada "Bali" di Film "Ticket to Paradise"

Diperbarui: 5 Oktober 2022   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktor Robert Clooney (kanan) dan Julia Roberts beradu akting dalam film Ticket to Paradise. Sumber: IMDB via Kompas.com

Julia Roberts seharusnya mendapatkan penghargaan tinggi dari Pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak, setelah tampil meyakinkan di "Eat, Pray and Love" yang ikut mengangkat nama Ubud di Bali, bintang pemenang Academy Awards itu kembali mempopulerkan nama Bali lewat film terbaru yang ikut dibintanginya, "Ticket to Paradise". Tapi, tunggu dulu! Benarkah film ini syuting di Bali? Aha, ternyata tidak! 

Poster film "Ticket to Paradise". Sumber: IMDB.com

Film Ticket to Paradise yang baru saja dirilis di Inggris memang mengambil latar belakang Pulau Bali. Kisahnya pun tentang seorang pemuda Bali bernama Gede (Maxime Bouttier) yang terlibat kisah percintaan dengan Lily Cotton (Kaitlyn Dever), anak dari pasangan suami isteri yang telah bercerai, David Cotton dan Georgia Cotton, yang masing-masing diperani George Clooney dan Julia Roberts.

Akan tetapi, badai covid-19 yang menerjang Indonesia di sepanjang tahun 2020 - 2021 pun memaksa produser film ini mengalihkan lokasi syuting ke Queensland, Australia. Indonesia sendiri memang sempat membatasi semua kegiatan berskala besar selama pandemi. Dan Bali sendiri baru mulai dibuka untuk kunjungan wisatawan mancanegara pada Februari 2022 lalu.

Prosesi ala Bali pun ditampilkan di film ini. Sumber: Universal Studios / www.cntraveller.com

Namun, sesuai naskah asli film ini, sebuah lokasi di Queensland, yang disebut-sebut berada di Whitsunday Islands, sebuah destinasi terkenal di timur laut Australia, pun disulap bak Bali. Mulai dari sebuah signage besar "Welcome to Bali" di sebuah bandara sampai berbagai properti lain yang digunakan di film ini.

Tidak itu saja, banyak wajah pemuda dan wanita Bali ikut menghiasi film yang dibesut sutradara Ol Parker, yang terkenal dengan film musikal garapannya “Mamma Mia!”. Dan selain Maxime Bouttier, aktor Indonesia keturunan Prancis, film ini memang didukung banyak pemain asal Indonesia lainnya.

Berbagai tradisi khas Bali juga mewarnai film ini. Seperti salam Om Swastiastu; tradisi Metatah, yakni upacara tradisional potong gigi; dan tentu saja perkawinan antara Gede dan Lily yang diadakan dengan adat Bali. Suatu kerja keras berbiaya mahal untuk membangun sebuah "Bali" di negara lain.

Kaitlyn Dever & Maxime Bouttier bersama pemain asal Indonesia lainnya. Sumber: ANTARA / Universal Pictures Indonesia

Menariknya, selain karena hadangan covid-19, ada alasan lain di balik pemindahan lokasi syuting film ini. Pemerintah Federal Australia konon memberikan insentif ke produser film ini sebesar 6.4 juta dolar Australia (sekitar 63 milyar rupiah) sebagai bagian dari Location Incentive Program. Sebuah program pemerintah Australia yang telah berhasil memikat banyak produser film terkenal untuk memilih lokasi syuting di negeri Kanguru itu. 

Paul Fletcher, Menteri Komunikasi, Infrastruktur Urban, Kota dan Seni Australia, mengatakan bahwa produksi film ini bakal membuka ratusan lapangan kerja bagi pemain dan kru setempat. Di samping itu, film ini akan menghasilkan sedikitnya 47 juta dolar Australia bagi ekonomi lokal.

Pembuatan film ini memang mengambil berbagai lokasi terkenal di negara bagian Queensland itu. Di antaranya, Whitsunday Islands, Gold Coast, Brisbane, Tangalooma Island Resort- Moreton Island dan The Palm Bay Resort di Long Island. Deretan destinasi wisata andalan di negara bagian Australia yang juga kondang dengan Great Barrier Reef-nya itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline