Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Merebut Wisatawan di Garis Start

Diperbarui: 24 September 2022   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Promosi "Wonderful Indonesia" di badan bus di kota Paris.| Sumber: Zeynita Gibbons/Antaranews.com

Industri pariwisata global telah kembali. Setidaknya, begitulah yang diyakini banyak pelaku pariwisata. Namun, pada saat yang sama, kompetisi untuk merebut hati wisatawan agar ke suatu destinasi pun makin sengit. Persaingan ini bahkan telah dimulai jauh sebelumnya. Kala gendang perang baru ditabuh di berbagai arena pameran wisata internasional. Kala seorang wisatawan itu sendiri sejatinya belum memutuskan apapun...

Indonesia pernah menggebrak kota Paris, ibu kota Prancis, dengan kampanye wisata yang atraktif. Dengan mengusung slogan "Wonderful Indonesia" itu, 16 Open Tours bus di kota mode itu pun dihiasi branding "Wonderful Indonesia" yang memamerkan pesona dari berbagai destinasi andalan. Dari Danau Toba sampai Raja Ampat.

Dengan gaya kampanye yang sama, logo Wonderful Indonesia juga pernah menempel di badan bus-bus sightseeing di Berlin, ibu kota Jerman. Persisnya, sehari sebelum pagelaran "Internationale Tourismus-Borse Berlin" (ITB Berlin) 2019, yakni pameran pariwisata terbesar di dunia yang berlangsung di Berlin Expo Center City, 06- 10 Maret 2019.

Bus dengan branding "Wonderful Indonesia" di Berlin, Jerman.| Sumber: istimewa/Liputan6.com

Dan siapa bisa melupakan momen membanggakan kala penyanyi Anggun C. Sasmi ikut nyinden di Rue de Rivoli, sebuah jalan terkenal di jantung kota Paris. Pelantun "Snow on the Sahara" itu tampil bersama sebuah Orkestra Gamelan dalam pembukaan gelaran bertajuk "Java in Paris" di hadapan ribuan warga Paris pada tanggal 8 Juni lalu.

Anggun C. Sasmi nyinden di Rue de Rivoli, Paris. | Sumber: instagram @joshosuna/Kompas.com

Alhasil, berbagai promosi wisata yang langsung masuk ke sentra pariwisata di kedua kota ini pun bakal tersimpan lama dalam benak warga kedua kota itu. Suatu memory yang pada ujungnya bisa menjadi pemicu hasrat ingin tahu lebih lanjut dengan mengunjungi Indonesia.

Kampanye wisata di Paris maupun Berlin tentu saja bisa dimengerti. Sebagaimana diketahui, Prancis dan Jerman termasuk di antara negara-negara penyumbang turis terbesar di dunia. Dalam terminologi pariwisata kerap disebut sebagai Tourist Generating Countries.

Tahun 2019 lalu, tercatat lebih dari 70 juta perjalanan dilakukan warga Jerman ke seluruh dunia. Sementara itu, setahun sebelumnya, Prancis pun menorehkan rekor impresif. Diperkirakan lebih dari 50 juta perjalanan ke luar negeri dilakukan penduduk negeri anggur itu. Suatu potensi besar yang pantas dibidik Indonesia.

Paris sendiri adalah etalase pariwisata global. Kampanye wisata di kota terkenal ini tentu saja penting. Tidak hanya bisa mencuri perhatian warga lokal, tetapi sekaligus mempromosikan ke wisatawan dunia yang sedang berlibur di kota itu. Asal tahu saja, setiap tahun Paris dikunjungi sekitar 20 juta wisatawan mancanegara.

Taxi di Paris dengan logo "Wonderful Indonesia". | Sumber: Kemenpar/VITO Prancis/Kompas.com

Namun demikian, Indonesia tidak sendiri. Dengan strategi berbeda, negara-negara pesaing dari Asia Tenggara pun tidak kalah gencar mempromosikan destinasi masing-masing. Sementara itu, wisatawan Eropa sendiri mungkin saja tidak melihat perbedaan signifikan dari berbagai destinasi yang ditawarkan negara-negara di Asia Tenggara.

Bahkan jika hanya menjual "3 S" alias "Sun, Sea, and Sand", maka Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina kerap dianggap berperang dengan peluru yang nyaris sama. Jika Indonesia mengandalkan Bali, Lombok, Labuan Bajo, dan lain-lain. Maka Thailand menjagokan Phuket, Ko Phi Phi, dan Koh Samui.

Pulau Lombok, Indonesia.| Sumber: dokumentasi pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline