Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Pos Bloc, Destinasi "Hangout" Terkini di Jakarta

Diperbarui: 17 Oktober 2021   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Filateli Jakarta yang kini menjadi Pos Bloc. Sumber: dokumentasi pribadi

Gedung Filateli Jakarta belakangan ini kian ramai dikunjungi. Apakah peminat perangko kembali melonjak? Ternyata, tidak begitu. Bekas Kantor Pos pertama di Jakarta itu rupanya telah disulap menjadi Pos Bloc, sebuah ruang kreatif dan tempat nongkrong baru yang keren.

Gedung Filateli milik PT Pos Indonesia ini sejatinya adalah bekas kantor pos pertama yang didirikan oleh VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746. Gedung tersebut didirikan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf W. Baron van Imhoff.

Terletak di kawasan Gambir atau persisnya di seberang Pasar Baru, Pos Bloc segera menyita perhatian. Betapa tidak, kawasan Pasar Baru dan sekitarnya telah lama kehilangan pesonanya. Padahal, Pasar Baru dulunya adalah salah satu destinasi belanja dan kuliner yang sangat populer di ibu kota Jakarta.

Kini gedung dengan luas lahan 7.000 meter persegi itu dialihfungsikan menjadi ruang kreatif dan tempat nongkrong yang lebih kekinian. Bisa untuk berbagai acara seni, budaya, hiburan, maupun untuk pemberdayaan bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Ruang Utama di Pos Bloc Jakarta. Sumber: dokumentasi pribadi

Pos Bloc merupakan hasil kolaborasi antara PT Pos Properti Indonesia dan PT Pos Indonesia sebagai BUMN tertua di Indonesia dengan pihak swasta, PT Ruang Kreatif Pos, yakni perusahaan yang telah sukses mengembangkan ruang kreatif publik M Bloc Space di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan. 

Seperti diketahui, bekas perumahan dinas Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) itu telah direnovasi dan menjadi M Bloc Space yang kini populer di kalangan kaum muda urban.

Konversi gedung bersejarah menjadi museum, galeri, resto, kafe ataupun sebagai ruang kreatif sebetulnya telah lama berlangsung di tanah air. Ada gedung tua terbengkalai yang kemudian direnovasi dan dialihfungsikan. Ada pula gedung lama yang tidak dimanfaatkan lalu dikonversi menjadi tempat baru yang lebih menguntungkan secara komersial.

Pos Bloc Jakarta. Sumber: dokumentasi pribadi

Di Jakarta sendiri sudah banyak gedung atau bangunan bersejarah yang telah dialihfungsikan. Sebagian besar menjadi resto dan galeri. Bekas Gedung Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat, misalnya, pernah dikonversi menjadi Buddha Bar Jakarta pada tahun 2007 yang kemudian ditutup.

Kini gedung peninggalan Belanda yang berstatus cagar budaya nasional itu telah digunakan oleh Tugu Group yang menyulapnya menjadi Tugu Kunstkring Paleis. Sebuah resto ala fine dining dan galeri sejak April 2013

Di kawasan Kota Tua Jakarta, nama Cafe Batavia tentu saja sudah sangat terkenal. Bangunan era kolonialisme Belanda itu dibangun pada tahun 1837 atau sekitar 7 tahun setelah konstruksi Batavia City Hall (kini Museum Sejarah Jakarta).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline